Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 10 Agustus 2025 | 22:05 WIB
Depo sampah di TPS Baciro usai sampah diangkut petugas dengan truk, Kamis (07/02/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memasang target ambisius untuk menekan volume sampah hingga 20 persen setiap bulan di tiap kelurahan.

Target itu sekaligus menjadi bagian dari program baru bertajuk Masyarakat Jogja Olah Sampah atau MAS JOS.

Adapun program soal gerakan pengolahan sampah tersebut telah resmi diluncurkan pada Selasa (29/7/2025) lalu.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebut program itu dirancang untuk lebih menyadarkan atau mengubah perilaku masyarakat.

Terlebih dimulai dari kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah.

"Kami ingin semua kelurahan berlomba-lomba menunjukkan hasil terbaiknya. Kalau tiap bulan bisa berkurang 20 persen, maka dalam waktu setahun dampaknya akan sangat besar," ungkap Hasto, dikutip, Minggu (10/8/2025).

Menurut Hasto, persoalan sampah tak bisa dilepas begitu saja kepada pemerintah sendiri.

Perlu ada gerakan dan kesadaran bersama terhadap lingkungan.

"Kita tidak bisa terus-menerus membebankan masalah sampah kepada pemerintah saja. Perubahan itu harus dimulai dari masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Melihat Wajah Baru Kotabaru: Kawasan Elit Kolonial Disulap Jadi Destinasi Wisata Andalan Yogyakarta

Program MAS JOS, kata Hasto, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu.

Evaluasi rutin akan dilakukan di tingkat kelurahan untuk memastikan efektivitas program.

Setiap kelurahan diwajibkan mencapai penurunan minimal 20 persen dari volume sampah terakhir yang dilaporkan.

"MAS JOS ini menjadi gerakan bersama agar warga Jogja terbiasa memilah sampah. Kita akan evaluasi progresnya setiap bulan di tiap kelurahan," ucapnya.

Selain itu, Pemkot Jogja bakal menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat perubahan perilaku di tengah masyarakat. Mulai dari forum bank sampah, LSM, komunitas lingkungan, hingga konten kreator.

"Konten kreator punya pengaruh besar di masyarakat. Mereka bisa jadi ujung tombak dalam menyebarkan semangat pengelolaan sampah ini dengan cara yang kreatif dan mudah diterima," tandasnya.

Load More