SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memasang target ambisius untuk menekan volume sampah hingga 20 persen setiap bulan di tiap kelurahan.
Target itu sekaligus menjadi bagian dari program baru bertajuk Masyarakat Jogja Olah Sampah atau MAS JOS.
Adapun program soal gerakan pengolahan sampah tersebut telah resmi diluncurkan pada Selasa (29/7/2025) lalu.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebut program itu dirancang untuk lebih menyadarkan atau mengubah perilaku masyarakat.
Terlebih dimulai dari kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah.
"Kami ingin semua kelurahan berlomba-lomba menunjukkan hasil terbaiknya. Kalau tiap bulan bisa berkurang 20 persen, maka dalam waktu setahun dampaknya akan sangat besar," ungkap Hasto, dikutip, Minggu (10/8/2025).
Menurut Hasto, persoalan sampah tak bisa dilepas begitu saja kepada pemerintah sendiri.
Perlu ada gerakan dan kesadaran bersama terhadap lingkungan.
"Kita tidak bisa terus-menerus membebankan masalah sampah kepada pemerintah saja. Perubahan itu harus dimulai dari masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Melihat Wajah Baru Kotabaru: Kawasan Elit Kolonial Disulap Jadi Destinasi Wisata Andalan Yogyakarta
Program MAS JOS, kata Hasto, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu.
Evaluasi rutin akan dilakukan di tingkat kelurahan untuk memastikan efektivitas program.
Setiap kelurahan diwajibkan mencapai penurunan minimal 20 persen dari volume sampah terakhir yang dilaporkan.
"MAS JOS ini menjadi gerakan bersama agar warga Jogja terbiasa memilah sampah. Kita akan evaluasi progresnya setiap bulan di tiap kelurahan," ucapnya.
Selain itu, Pemkot Jogja bakal menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat perubahan perilaku di tengah masyarakat. Mulai dari forum bank sampah, LSM, komunitas lingkungan, hingga konten kreator.
"Konten kreator punya pengaruh besar di masyarakat. Mereka bisa jadi ujung tombak dalam menyebarkan semangat pengelolaan sampah ini dengan cara yang kreatif dan mudah diterima," tandasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, berharap melalui MAS JOS masyarakat tidak hanya hanya tahu tentang pentingnya pengelolaan sampah tetapi juga tergerak hatinya untuk turut aktif.
"Program MAS JOS dirancang untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di hulu, yakni di lingkungan rumah tangga dan permukiman warga," ucap Agus.
Agus memaparkan lima langkah utama dalam program ini.
Dimulai dari memilah sampah sesuai jenis, menyalurkan sampah anorganik ke bank sampah, mengolah sampah organik, menghabiskan makanan, dan menggunakan wadah berulang.
Sebagai contoh, di Kemantren Pakualaman yang menjadi proyek percontohan, kata Agus, volume sampah berhasil ditekan dari 10 ton per hari menjadi hanya 2,5 ton.
"Hasil ini membuktikan bahwa ketika masyarakat diedukasi dan difasilitasi, dampaknya sangat signifikan," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Sri Mulyani: Mengelola Anggaran Tanpa Transparansi Pasti Banyak Setan
-
Sempat Dikabarkan Meninggal, Wartawan Tuturpedia Selamat dan Dirawat di RSUD Soewondo
-
Ma'ruf Amin Tagih Utang ke Prabowo
-
BREAKING NEWS! Demo Pati Ricuh, Satu Wartawan Dikabarkan Meninggal Dunia
-
Demo Pati Ricuh: Gebang Kantor Bupati Nyaris Roboh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Terkini
-
Akhirnya Pasar Godean Siap Dibuka Oktober Ini: Pedagang Bisa Kembali Jualan!
-
Jogja Marketing Festival 2025: Wadah Sinergi Budaya, Teknologi, Inovasi Penguatan Pemasaran Daerah
-
Pembayaran Transportasi Publik Makin Mudah, Bank Mandiri Perluas Layanan QRIS Tap Livin'
-
Dorong Deteksi Dini Kesehatan Siswa, Disdikpora Bantul Usulkan Program CKG Langsung di Sekolah
-
Yogyakarta Siaga Kemarau Basah! Waspada Hujan Es dan Angin Kencang