SuaraJogja.id - Maraknya gelombang unjukrasa di sejumlah kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung,
Makassar, Surabaya dan berbagai daerah yang berakhir dengan kekerasan dan anarkis membuat gerah berbagai kampus di Yogyakarta.
Apalagi hingga saat ini pemerintah belum juga responsif dalam mengambil langkah strategis dan taktis agar situasi terkendali dan tidak ada lagi korban tidak lagi berjatuhan.
Sejumlah kampus pun akhirnya menyampaikan seruan moral. Sebut saja civitas akademika UGM yang menyampaikan keprihatinannya.
Apalagi saat ini eskalasi kekerasan terhadap massa maupun aksi anarkis telah mengarah kepada perusakan fasilitas umum, penjarahan, dan gangguan terhadap kegiatan masyarakat umum.
"Bahkan pada beberapa peristiwa merenggut korban nyawa serta luka-luka begitu banyak. Dikhawatirkan jika tindakan anarkis terus terjadi dan tidak terkendali, maka situasi ini dapat membawa kehancuran sebagai bangsa dan tragedi kemanusiaan," papar Rektor UGM, Ova Amalia di Yogyakarta, Minggu (31/8/2025).
Menurut Ova , UGM menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam rangkaian aksi massa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Kampus itu mengimbau semua pihak untuk menghentikan tindakan kekerasan dan anarkisme yang dapat merugikan siapapun demi menjaga nilai kemanusiaan dan
kemartabatan.
UGM mendukung gerakan damai tanpa kekerasan atas tuntutan masyarakat untuk mendorong pemerintah melakukan perbaikan menyeluruh.
Khususnya dalam penegakan hukum, pemulihan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: 'Stay Safe Lur!': Demo di Jogja Mencekam, Saksi Mata Ungkap Kondisi di Sekitar Polda DIY Minggu Pagi
UGM juga mengingatkan Pemerintah dan DPR agar membatalkan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan, menambah kesenjangan di antara elit politik dan rakyat dan mengancam keberlangsungan demokrasi dan supremasi sipil.
Apalagi bila kebijakan yang dibuat hanya menguntungkan kepentingan para elit politik dan kelompok oligarki.
UGM mendorong mahasiswa, khususnya mahasiswa UGM, untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.
Mereka harus memiliki kesadaran untuk menjaga diri serta kehati-hatian dalam setiap tindakan.
Terakhir, UGM mengimbau penyelenggara negara dan pihak berwenang seperti Polri/TNI untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara saksama.
Selain itu memperhatikan prinsip responsif dan akuntabilitas dalam mengambil langkah strategis dan taktis, agar situasi terkendali, korban tidak lagi berjatuhan, dan ketertiban serta keamanan masyarakat segera pulih.
"Kami sampaikan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral guna tetap menjaga keutuhan bangsa dan cita-cita kemanusiaan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Duh! 17 Ribu Lebih Titik Kebutuhan Penerangan Jalan di Sleman, Baru Setengahnya yang Standar
-
Peduli Satwa Dilindungi, Bocah Sleman Serahkan Trenggiling Temuan ke BKSDA Yogyakarta
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal