Bahkan mereka meminta seniman membuat karya lain tentang keindahan.
Dialog sempat dilakukan dan para seniman menjelaskan karya tersebut adalah respons mereka terhadap isu nasional, khususnya soal korban aksi demo di berbagai daerah.
"Tapi mereka bilang, karya kami sebaiknya yang indah-indah saja. Permintaan itu tidak masuk akal. Masa kami harus melukis pemandangan di saat teman-teman kami berjuang di jalanan, ada yang diculik, ada yang dipukul aparat? Indah itu relatif. Kami pekerja seni punya hak untuk bicara lewat karya," tandasnya.
Polisi pun, lanjutnya sempat meminta maaf setelah sempat meninggikan suara.
Namun tak lama kemudian, tiga orang lain kembali datang menyinggung mural yang sama.
"Intinya, mereka ingin mural kami tidak menyinggung soal polisi. Kami sudah bilang, aksi ini dilindungi hukum. Tapi mereka tetap ngotot," jelasnya.
Namun keesokan harinya, mural tersebut sudah hilang. Beberapa orang saksi melihat ada beberapa orang yang datang.
"Pagi-pagi, teman-teman lihat ada sekitar lima orang pakai helm datang. Ternyata mural sudah bersih. Jadi jelas ini bentuk pembredelan kreativitas. Oknum atau institusi tertentu tidak bisa membatasi ruang ekspresi seniman," tandasnya.
Kinky20 menambahkan, mural itu dibuat dengan biaya sendiri, hasil iuran para seniman, tanpa dukungan pihak mana pun. Mereka juga turun ke jalan dengan resiko besar, tanpa jaminan keamanan.
Baca Juga: Ricuh Depan Mapolda DIY: 60 Orang Diamankan, Satu Pelajar Bawa Bom Molotov
"Ketika karya kami dihapus, jelas ini menyinggung kami. Ini negara demokrasi, seharusnya suara rakyat tidak dibungkam," ujarnya.
Ada Upaya Penjemputan para Seniman
Kenky20 menambahkan, tak hanya upaya pembredelan karya seni, dalam aksi itu juga sempat ada upaya penjemputan.
Malam saat mural hampir selesai, lebih dari 20 orang datang, termasuk satu truk polisi.
"Indikasinya jelas, seolah mau menjemput kami. Tapi karena kami tidak melakukan kriminal, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka bahkan bicara soal geledah identitas. Itu kan aneh," tandasnya.
Meski mendapat intimidasi, para seniman tetap tenang dan memilih untuk berdialog.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
Terkini
-
BEM Amikom Yogyakarta Desak Usut Tuntas Kematian Rheza, Kampus Nyalakan Seribu Lilin
-
Detik-detik Percobaan Pembakaran Pos Polisi Pingit di Jogja, Terduga Pelaku Pakai Motor Sendirian
-
Demo Memanas, Mahfud MD Sentil Pemerintah: Urus Negara Jangan Kayak Warung Kopi
-
Demo Ojol Ricuh? FOYB: Kami Rawan Diadu Domba! Ini 4 Tuntutan Utamanya
-
Rezeki Nomplok Buat Orang Jogja! Ini 4 Link Aktif Saldo DANA Kaget Capai Ratusan Ribu Rupiah