SuaraJogja.id - Penemuan arca batu oleh seorang bocah di Sungai Krusuk, Dusun Klangkapan 2, Margoluwih, Seyegan, Sleman, menambah daftar panjang temuan arkeologis di wilayah tersebut.
Kepala BPK Wilayah X, Manggar Sari Ayuati, mengonfirmasi bahwa kawasan Klangkapan itu memang memang bukan yang pertama.
Melainkan sudah beberapa kali temuan benda purbakala di lokasi tersebut.
Pihaknya mencatat bahwa arca yang merupakan tokoh Agastya dari masa Mataram Kuno bercorak Hindu ini adalah temuan keempat di kawasan yang sama dalam beberapa tahun terakhir.
"Iya, sepertinya tiga kali sudah pernah ditemukan [benda purbakala]. Ini [temuan arca] keempat," kata Manggar saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
Disampaikan Manggar, BPK mencatat bahwa pada medio tahun 2017, warga sekitar juga menemukan beberapa arca lain yang kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Ketiganya adalah arca Agastya, Durga, dan Nandi — yang merupakan bagian dari panteon penting dalam ikonografi candi-candi Hindu di Jawa.
"[Sebelumnya temuan tahun] 2017. Jadi Agastya, Durga dan Nandi pada saat itu," ungkapnya.
Dengan adanya empat temuan arca di satu kawasan, muncul pertanyaan mengenai kemungkinan keberadaan struktur candi yang pernah berdiri di daerah tersebut.
Baca Juga: Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli
Terkait hal itu, Manggar menegaskan bahwa belum ada kesimpulan pasti soal itu.
Namun, ia menduga kecil kemungkinan bahwa area tersebut terdapat struktur atau kawasan candi.
"Kalau seperti itu [ada struktur candi] kita belum tahu, karena Agastya kan nggak mungkin dua, dalam satu candi itu satu, gitu," ujarnya.
Menurut Manggar, jumlah arca yang ditemukan dan keragaman tokoh itu menunjukkan kemungkinan bahwa arca-arca tersebut tidak berasal dari satu struktur bangunan yang sama.
Justru, ia menduga beberapa arca mungkin berpindah tempat akibat faktor alam.
"Kadang-kadang seperti itu, apa, transportir gitu loh cuma pindahan dari mana, gitu. Sering sekali seperti itu. Ya, hanya di pinggir-pinggir itu sungai itu, terbawa arus, kan, semacam itu," tandasnya.
Jika ketiga acra sebelumnya telah melalui proses analisis dan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sementara itu, arca Agastya yang ditemukan oleh bocah di Sungai Krusuk baru saja diamankan dan masih dalam tahap analisis oleh tim ahli dari BPK.
Penentuan statusnya sebagai cagar budaya masih menunggu hasil rapat tim lintas disiplin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk