Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 29 September 2025 | 17:52 WIB
Ilustrasi sejumlah petugas SPPG menyiapkan Menu Makan Bergizi Gratis. (Suara.com/Tantri A.I)
Baca 10 detik
  • Menu MBG di Sleman menjadi faktor keraccunan yang terjadi di sejumlah sekolah
  • SPPG yang menyediakan makanan justru belum mengantongi sertifikat higeinis
  • Pemkab Sleman sudah mengingatkan setiap SPPG namun setelah ramai keracunan baru mengurus izinnya

"Jadi enggak mungkin kalau orangnya sudah dilatih kita enggak melihat dapurnya, kan dapur pengelolaannya seperti apa, kebersihannya seperti apa, ketersediaan air bersihnya seperti apa, cara nyimpen bahan makanannya seperti apa, itu kan harus ada kunjungan lapangan," tandasnya.

Tunggul mengakui selama ini SPPG beroperasi tanpa ada koordinasi ke Pemkab Sleman.

Kini pemerintah daerah tengah berupaya untuk aktif untuk mengantisipasi munculnya kasus keracunan MBG terjadi lagi.

"Dulu awalnya mereka [SPPG] langsung pelayanan. Jadi kita pun enggak ngerti, tahu-tahu, kayak tumbuh jamur musim hujan itu tahu-tahu udah banyak," tuturnya.

"Nah terus kan di mana-mana kasus keracunan makanan kan akhirnya mau enggak mau, ini bikin masyarakat cemas, takut kan SPPG tumbuh di mana-mana tapi kok kayak enggak dikontrol, kok kayak enggak dibina ya. Asal ada duitnya, asal ada tempatnya, langsung berdiri SPPG, kesannya kan seperti itu," tambahnya.

Load More