- PAD Bantul mencapai 80 persen dari target di tahun 2025 ini
- Ada dua OPD yang belum mencapai target pendapatan hingga akhir 2025 ini
- Pemkab Bantul terus menggenjot penerimaan PAD dari sejumlah sektor sebelum tutup tahun
SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 24 Oktober 2025 telah mencapai Rp608,9 miliar dari total target tahunan sebesar Rp773 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Bantul, Istirul Widilastuti, menyampaikan bahwa sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) berhasil melampaui target pendapatan yang telah ditetapkan.
"Sampai dengan 24 Oktober, realisasi PAD Bantul sebesar Rp608,9 miliar. Beberapa OPD bahkan telah melampaui targetnya," ujar Istirul dikutip Minggu (2/11/2025).
Beberapa OPD yang berhasil mencapai kinerja di atas target antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul.
Menurut Istirul, capaian tertinggi datang dari Disnakertrans Bantul yang berhasil memperoleh pendapatan hingga Rp600 juta, melampaui target awal sebesar Rp400 juta atau mencapai 150 persen dari target.
Penerimaan tersebut sebagian besar berasal dari retribusi tenaga kerja asing yang dibayarkan oleh perusahaan.
Sementara itu, beberapa OPD lain seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pariwisata masih berupaya mengoptimalkan pendapatan untuk menutup selisih dari target yang ditetapkan.
Upaya tersebut di antaranya dilakukan melalui penarikan retribusi kawasan wisata dan peningkatan pelayanan transportasi.
"Dishub dan Dinas Pariwisata tinggal sedikit lagi. Kami tetap optimistis target bisa tercapai bahkan terlampaui, meskipun ada beberapa kendala seperti perubahan jalur lintas selatan atau penurunan jumlah pengunjung," jelasnya.
Baca Juga: DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?
Sektor pariwisata sendiri disebut sebagai salah satu penyumbang terbesar PAD Bantul, dengan realisasi mencapai Rp21,8 miliar hingga akhir Oktober 2025.
Banyaknya objek wisata unggulan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah.
"Pendapatan dari sektor pariwisata memang cukup besar karena objek wisata di Bantul sangat beragam dan menjadi tujuan utama wisatawan," tambahnya.
Lebih lanjut, Istirul menjelaskan bahwa target PAD dalam APBD Bantul bersifat proyeksi dan masih bisa berubah tergantung pada kondisi keuangan daerah.
"Angka PAD dalam APBD itu sebenarnya prediksi. Kalau ada selisih, pasti ada alasan yang jelas dan akan kami sampaikan," tegasnya.
Ia juga menyoroti adanya pengurangan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2026 sebesar Rp156 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap