- Warkop Perdjuangan di Umbulharjo, Yogyakarta, memberikan makanan gratis kepada mahasiswa perantau terdampak bencana Sumatera.
- Pemilik warkop, Khrisna Wijaya, menyatakan bantuan ini adalah wujud solidaritas sosial tanpa syarat administratif.
- Setiap hari rata-rata 30 mahasiswa menerima bantuan pangan untuk mengurangi kesulitan mental dan finansial mereka.
SuaraJogja.id - Di tengah hiruk-pikuk Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, nilai gotong royong ternyata masih tersisa.
Nyatanya, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatera beberapa waktu terakhir membuat justru memunculkan aksi solidaritas tanpa batas.
Sebut saja dari warung kopi (warkop) sederhana di Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Warkop Perdjuangan ini memiliki kepedulian yang diwujudkan melalui sepiring makanan hangat untuk mahasiswa perantau yang sedang kehilangan pegangan.
"Banyak mahasiswa sedang kesusahan. Kondisi bencana membuat mereka kehilangan kontak dengan orangtua," papar Khrisna Wijaya (42), pemilik Warkop Perdjuangan, Rabu (3/12/2025).
Khrisna bercerita, pasca kabar banjir besar di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh, beberapa mahasiswa dari berbagai daerah terdampak datang ke warungnya.
Kasihan dengan kondisi mereka, warkop itu pun membuka pintu dengan makan dan minum gratis untuk siapa saja yang membutuhkan
Bahkan beberapa mahasiswa meminta izin untuk datang lebih dari sekali dalam sehari untuk bisa sekedar mendapatkan nasi. Khrisna pun mempersilakannya tanpa syarat administratif apa pun.
"Tidak usah menunjukkan KTP, selama mereka membutuhkan, mereka boleh makan di sini gratis," ungkapnya.
Menurutnya, banyak mahasiswa perantau yang tengah berada pada situasi mental sulit. Sebagian bahkan tidak punya penghasilan.
Baca Juga: Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Nuansa Natal yang Hangat dan Penuh Sukacita
Sedangkan mahasiswa lainnya panik karena tidak bisa menghubungi keluarga di kampung halaman. Karenanya warkop tersebut berusaha menjadi ruang kecil untuk bernafas.
"Kami memberikan makan minum gratis bukan promosi bisnis. Ini bentuk sosial kita sebagai masyarakat," tandasnya.
Khrisna menyebut, solidaritas untuk korban bencana tidak harus berupa gerakan besar. Bahkan dari langkah kecil memberikan nasi sepiring secara gratis bisa berdampak besar bagi orang yang membutuhkan.
Setiap harinya ada sekitar 30 mahasiswa telah datang untuk memanfaatkan bantuan tersebut. Khrisna pun menyediakan beragam menu seperti soto ayam, mie ayam, hingga krengsengan.
Menu-menu sederhana itu menjadi penopang mereka yang tengah cemas menunggu kabar keluarga di kampung. Kebersamaan mereka di warkop tersebut membuat mereka untuk saling menguatkan.
"Satu piring bisa membantu mental mereka dan membuat mereka tidak merasa sendiri meski tidak saling kenal," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Gratiskan Makanan, Warkop di Jogja jadi Ruang Pemulihan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir Bencana
-
BRI Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Program CSR Royal Ambarrukmo untuk Desa Wisata Sidorejo
-
Beli Token Listrik Berapa Agar Cukup Sebulan? Simak Cara Hitung dan Tips Hematnya di Sini!
-
Jangan Salah Pilih! 7 Mobil Bekas Ini Terkenal Susah Dijual Lagi, Ada Incaranmu?