- Joko Pitoyo, warga Sleman, telah memanfaatkan biogas sebagai energi utama rumah tangga selama satu dekade terakhir.
- Ia membangun reaktor biogas kapasitas 3 m³ setelah proyek awal bantuan Pertamina gagal berfungsi dan mendapat tawaran koperasi.
- Penggunaan biogas memberikan efisiensi biaya, mengurangi kekhawatiran akan kenaikan harga LPG, dan residunya bermanfaat sebagai kompos.
Selain efisien, ia menilai biogas cukup aman untuk digunakan sehari-hari. Mengingat jenis gas metana yang dihasilkan termasuk kategori low gas.
"Jadi tidak terlalu berbahaya, belum terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan," imbuhnya.
Selama menggunakan biogas, Joko hanya menghadapi kendala soal residu yang menumpuk dan mengurangi volume kubah. Ia menyebut kerak itu perlu dihancurkan agar kapasitas gas tetap optimal.
Namun, kata Joko, berbagai proses biogas itu pun masih bermanfaat. Mulai dari residu cair digunakan untuk tanaman, sementara residu pekat dijadikan kompos dan dapat dijual.
Ia mengingat pembangunan awal reaktor berkapasitas 3 meter kubik itu menelan biaya sekitar Rp12 juta, sudah termasuk kompor khusus biogas dan selang serta peralatan lain yang diperlukan.
Namun bagi Joko, investasi itu terbayar oleh penghematan yang ia rasakan selama 10 tahun terakhir.
"Menghemat sih jelas," tambahnya.
Dengan stok kotoran sapi yang masih cukup dan pemakaian gas yang stabil, Joko mengaku tak khawatir soal pasokan energi rumah tangganya dalam waktu lama.
Baca Juga: PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
-
Kiai-Nyai Muda NU Dorong Penyelesaian Konflik PBNU Secara Terukur dan Sesuai Aturan
-
Duh! KPK Temukan Akal-akalan Daerah Naikkan Skor Indeks Integritas