SuaraJogja.id - Numplak Wajik menjadi upacara yang menandai dimulainya Garebeg Mulud atau yang juga disebut Grebeg Maulud.
Dikutip dari laman Kraton Jogja, Numplak Wajik merupakan upacara yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan, simbol sedekah raja kepada rakyat.
Nantinya, gunungan tersebut akan diarak dan dibagikan kepada warga pada upacara Garebeg.
Dalam setahun, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan tiga kali upacara Garebeg; Garebeg Mulud, Garebeg Sawal, dan Garebeg Sawal.
Baca Juga:Agenda Wisata di Keraton Yogyakarta Bulan November, Termasuk Garebeg Mulud
Garebeg Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.
Garebeg Sawal menandai akhir bulan puasa.
Garebeg Besar untuk memperingati hari raya Idul Adha.
Karena dalam setiap Garebeg tersebut keraton selalu mengeluarkan gunungan untuk dibagikan, maka dalam setahun tiga kali pula Keraton Yogyakarta menggelar upacara Numplak Wajik.
Sebelumnya diberitakan, agenda wisata di Keraton Yogyakarta dan kawasan di sekitarnya.
Baca Juga:Sekaten Dianggap Identik dengan Awul-awul, GKR Hayu: Perih Hatiku
Agenda atau rangkaian acara ini pun sudah dipublikasikan lewat akun Twitter resmi Humas Pemda DIY, @humas_jogja.