Meski begitu, Hari mengaku belum memiliki nama khusus untuk becak tersebut. Hari masih menyebut moda transportasi tersebut dengan becak kayu dengan tenaga penguat alternatif. Lebih lanjut, dia menambahkan, kerjasama dengan UGM akan terus berlangsung dengan keberadaan becak listrik tradisional tersebut.
"Sementara ini jika temen-temen penarik becak akan mengupgrade armada miliknya dengan perkiraan biaya sekitar 10 juta. Sedangkan jika penarik becak ingin meng-upgrade bisa langsung dengan pihak UGM karena saat ini kerjasama provinsi adalah dengan teknik mesin UGM," lanjutnya.
Selain itu, Hari berharap inovasi tersebut akan mendukung kampanye kendaraan bebas polusi, lantaran penguatnya hanya akan dipakai saat dibutuhkan saja.
"Misal jalan menanjak atau jarak yang jauh. intinya becak kayuh yang khas Jogja itu tetap ada," imbuhnya.
Baca Juga:Pedagang Malioboro Rugi Tak Jualan saat Hari Bebas Kendaraan, Tapi Ikhlas
Kontributor : Putu Ayu Palupi