Selama Nataru, Disperindag Gunungkidul Ajukan Tambahan Kuota Elpiji 3 Kg

Ia mengatakan, di wilayahnya ada enam agen, yang rata-rata kuotanya 350 ribu sampai 360 ribu tabung.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 23 Desember 2019 | 10:55 WIB
Selama Nataru, Disperindag Gunungkidul Ajukan Tambahan Kuota Elpiji 3 Kg
[Ilustrasi] Petugas melakukan bongkar muat tabung gas LPG 3 kg di agen LPG, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/6).

SuaraJogja.id - Selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengajukan tambahan kuota elpiji tiga kilogram.

Kepala Disperindag Gunungkidul Johan Eko Sudarto mengatakan, pertimbangan tambahan kuota elpiji tiga kilogram diajukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

"Kami mengusulkan tambahan kuota elpiji tiga kg dan jumlahnya menyesuaikan saja," kata Eko di Gunungkidul, Minggu (22/12/2019).

Ia mengatakan, di wilayahnya ada enam agen, yang rata-rata kuotanya 350 ribu sampai 360 ribu tabung.

Baca Juga:Libur Nataru, di Jalur Puncak Tentatif Berlaku Aturan Ini

"Berapa jumlah tambahan alokasi melihat situasi. Setiap pembelian gas di pangkalan ada mengisi buku. Tujuannya untuk mengetahui pembeli tersebut dari rumah tangga atau UKM," ujar Eko.

Dilansir Antara, ketentuan harga tabung di DIY merujuk Pergub Nomor 28 Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.

Disebutkan pada pasal 1 huruf "C", Harga Eceran Tertinggi (HET) tabung gas tiga kilogram Rp15.500 per tabung, dan pangkalan wajib menjualnya sesuai HET. Dari situ pangkalan telah mendapatkan margin keuntungan Rp1.500 per tabung dari agen.

Di samping itu, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho menyoroti tentang harga gas melon. Hingga saat ini, kata dia, masih banyak dijumpai harga gas yang tidak sesuai dengan HET.

"Kami masih menemukan harga gas melon di atas HET. Harapan kami pihak terkait melakukan penertiban," tutur Heri Nugroho.

Baca Juga:Jokowi Sebut Pemanfaatan B30 Hemat Duit Negara Rp 63 Triliun

Sementara itu, seorang warga Kecamatan Playen, Zulkifli, mengaku tidak kesulitan mencari gas melon di pangkalan terdekat setiap kali membutuhkannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak