Kerap Mengeluh Sakit, Korban Bullying Purworejo Justru Kasihan ke Pelaku

Saat akan dilakukan visum, CA sempat menolak diperiksa karena kasihan dengan pelaku.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 13 Februari 2020 | 16:44 WIB
Kerap Mengeluh Sakit, Korban Bullying Purworejo Justru Kasihan ke Pelaku
CA (16), siswi SMP Muhammadiyah Butuh korban perundungan, ditenangkan keluarga di rumahnya, Desa Tamansari, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Kamis (13/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Keluarga CA (16), pelajar yang menjadi korban kasus perundungan di SMP Muhammadiyah Butuh, Desa Tamansari, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, buka suara. Korban disebutkan kerap mengeluh sakit akibat dipukul oleh teman satu kelasnya.

"Dia kerap mengeluh sakit karena ditendangi temannya saat di sekolah. Lalu saya bertanya kenapa begitu. Dia bilang, teman-temannya nakal semua, tapi dia tidak cerita siapa yang memukuli. Jadi sering sekali dia mengeluh sakit," ungkap Bude CA, Nuryani (53), saat ditemui SuaraJogja.id di Tamansari, Kamis (13/2/2020).

Nuryani membeberkan, keponakannya mengeluh sakit sejak empat bulan lalu hingga sekarang. Namun, kejadian yang terungkap cukup besar setelah video perundungan itu menyebar di jejaring sosial.

"Dia sering mendapatkan perlakuan itu. Sebelumnya, saya suruh dia [CA] membalas, tapi memang dia tidak berani melawan. Kejadian besarnya saat video itu tersebar di media sosial," kata Nuryani.

Baca Juga:Di Tengah Isu Corona, Indonesia Juga Diterpa Peningkatan Kasus DBD

Pihaknya menjelaskan bahwa perundungan terjadi pada Selasa (11/2/2020) dan viral keesokan harinya. Selanjutnya, keluarga korban melaporkan ke Polsek Butuh setelah mengonfirmasi bahwa memang benar CA di-bully teman satu kelasnya.

"Kejadiannya Selasa, tapi menjadi viral pada Rabu kemarin. Akhirnya kami meneruskan persoalan ini ke kepolisian," kata dia.

Meski begitu, Nuryani menjelaskan bahwa CA mengaku tidak ingin kasus menjadi panjang. Pasalnya, saat akan dilakukan visum, CA sempat menolak diperiksa karena kasihan pada pelaku.

"Sebenarnya kemarin saat divisum [setelah laporan masuk ke polisi], dia bilang tidak usah dilanjutkan kasus ini. Dia mengatakan kasihan kepada pelaku," ungkap Nuryani.

CA, anak bungsu dari dua bersaudara ini, memang memiliki pribadi yang supel saat kenal dengan orang lain. Namun, pihaknya tidak berani membalas saat disakiti karena memang ada keterbatasan.

Baca Juga:Sidang Ditunda, Kuasa Hukum Yakin Pengancam Penggal Kepala Jokowi Tak Salah

"Ya dia memang ada keterbatasan, sehingga bisa jadi karena kekurangannya itu sering diganggu teman sekolah. Namun anak ini memang tidak berani membalas," jelas Nuryani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini