Umrah Disetop, Biro Arahkan Calon Jemaah untuk Reschedule

Untuk penerbangan calon jemaah umrah, per hari ini tidak ada yang terbang ke Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 28 Februari 2020 | 13:34 WIB
Umrah Disetop, Biro Arahkan Calon Jemaah untuk Reschedule
Masjid Al Haram, Makkah, Arab Saudi, salah satu masjid terindah dunia. (Shutterstock)

"Ada lima orang yang memegang boarding pass," ucapnya.

Sementara itu, yang berangkat melalui Malaysia Airlines, saat tiba di Kuala Lumpur, mereka dipulangkan ke Indonesia pada Kamis (27/2/2020) pukul 12.00 WIB.

"Notifikasi semua penerbangan seluruh Indonesia sudah pembatalan. Jam 11.00 WIB, ada dua penerbangan Indonesia dan Saudia yang flight, tapi jam 13.30 WIB sudah batal," sambung Bayu.

Ia memastikan, tim biro perjalanan akan bertanggung jawab dalam upaya reschedule, bagi calon jemaah yang tidak jadi berangkat dan dipulangkan kembali.

Baca Juga:Virus Corona Bikin Uya Kuya Puasa Belanja Arloji Mewah

"Beberapa semuanya kan yang berangkat travel resmi dan memiliki asuransi, mulai dari pembatalan dan reschedule, dengan jumlah biaya sampai Rp20 juta. Saya pikir itu masih bisa diaktifkan. Akhirnya, jemaah tidak terlalu terpukul, dan travel juga. Meskipun pasti tetap ada kerugian," ungkapnya.

Sementara itu Kahfi, pemilik Alfa Tour, menyebut, dalam upaya reschedule dan informasi lain berkaitan dengan calon jemaah terdampak penutupan sementara kedatangan jemaah dari Indonesia, oleh otoritas Saudi, biro telah mengkondisikan jemaah dalam grup percakapan WhatsApp.

"Grup diperuntukkan bagi setiap grup keberangkatan," kata dia.

Diketahui, pada Kamis (27/2/2020), pemerintah Indonesia telah menyatakan tidak akan memberangkatkan jamaah umrah ke Arab Saudi karena untuk menghindari penyebaran virus corona. Pihak Arab Saudi pun telah mengeluarkan larangan pemberangkatan jemaah umrah.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia per tanggal 25 Februari 2020, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.

Baca Juga:Tanpa Cut Meyriska, Roger Danuarta Ungkap Pengalaman Umrah Setelah Mualaf

Di antara negara yang melaporkan kasus COVID-19, ada negara berpenduduk Muslim, seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir, dan India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak