Ribut Pembubaran Pertemuan Walhi di Jogja, Begini Penjelasan Polisi

Dwi mengklaim tidak ada intimidasi hingga caci maki oleh aparat saat pembubaran.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 19 April 2020 | 13:15 WIB
Ribut Pembubaran Pertemuan Walhi di Jogja, Begini Penjelasan Polisi
(Twitter/@ArdySyihab)

SuaraJogja.id - Pembubaran pertemuan solidaritas yang dilakukan lembaga swadaya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta jadi sorotan publik. Pasalnya, pertemuan yang dilakukan di tengah wabah Covid-19 itu diklaim dibubarkan dengan cara yang tidak etis dan mendapat intimidasi dari aparat.

Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto membenarkan bahwa ada kerumunan massa di kantor Walhi Yogyakarta, pada hari Sabtu (18/4/2020) pukul 19.20 WIB. Pihaknya menyebut, telah menugaskan seorang anggota untuk memediasi pertemuan yang mendatangkan banyak orang itu.

"Kita tidak membubarkan massa, hanya mendampingi pihak RT dan pemangku wilayah untuk mendatangi lokasi kerumunan itu (Kantor Walhi)," ungkap Dwi dikonfirmasi SuaraJogja.id, Minggu (19/4/2020).

Pihaknya menjelaskan, sebelum didatangi pihak RT, perangkat desa, Koramil hingga Bhabinkamtibmas, lokasi setempat kerap dijadikan lokasi berkumpul.

Baca Juga:Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam

"Sebelumnya kan dia kumpul-kumpul malem terus. Padahal di tengah wabah ini cukup rawan terjadinya penularan. Walaupun dia menyebut sembilan (jumlah orang berkumpul pada saat pembubaran) tapi sebelum-sebelumnya sudah banyak orang," jelas Dwi.

Ia melanjutkan, dari pihak RT dan masyarakat lah meminta pihak terkait untuk bubar. Sehingga, keberadaan petugas kepolisian di lokasi hanya untuk mendampingi.

"Masyarakat meminta itu (dibubarkan). Ya ditengah Covid-19 seperti ini harus paham. Jangan sampai mengundang massa banyak," katanya.

Disinggung terkait ada tidaknya intimidasi hingga caci maki oleh aparat saat pembubaran, Dwi mengklaim tidak ada perlakuan seperti itu. Bahkan ia menyebut hal itu sebagai berita bohong.

"Hoaks itu, cari sensasi itu. Nyatanya anggota saya di sana hanya mendampingi. Jangan buat berita tidak benar," klaim Dwi.

Baca Juga:5 Aplikasi Penjaga Kebugaran Selama Pandemi Corona

Pihaknya melanjutkan, persoalan yang terjadi memang berkaitan karena keresahan warga di tengah wabah Corona. Dimana sejumlah orang masih berkerumun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak