Hadapi Pandemi Virus Corona, Desa Adat Sigi Manfaatkan Pengetahuan Lokal

Masyarakat adat Sigi belajar dari pengalaman menghalau wabah-wabah penyakit sebelum Covid-19, seperti Flu Spanyol.

Rendy Adrikni Sadikin | Fitri Asta Pramesti
Selasa, 14 Juli 2020 | 16:35 WIB
Hadapi Pandemi Virus Corona, Desa Adat Sigi Manfaatkan Pengetahuan Lokal
Andreas Lagimpu, Tokoh Adat Kulawi. (Tangkapan layar KKD)

SuaraJogja.id - Bagi masyarakat desa adat Sigi, Sulawesi Tengah, salah satu upaya menghadapi pandemi virus corona adalah dengan memanfaatkan pengetahuan lokal yang di dapat dari pengalaman-pengalaman masa lampau.

Salah satu tokoh adat Sigi dari Kulawi, Andreas Lagimpu melalui Festival Kebudayaan Desa, mengatakan masyarakat di Kabupaten Sigi menggunakan kiat-kiat yang telah dilakukan untuk menghalau wabah terdahulu, salah satunya adalah Flu Spanyol.

"Bagi masyarakat adat, permasalahan terkait pandemi telah diceritakan secara turun temurun.
dulu sebelum Covid-19, kami sudah menghadapi virus spanyol atau virus influenza menyerang Asia.," ujar Sigi, Selasa (14/7).

Dari pengalaman yang didapat dari wabah-wabah penyakit yang muncul jauh sebelum Covid-19, Andreas menyebut masyarakat desa adat telah memiliki pengetahuan soal pencegahan dengan mengurangi aktivitas sosial.

Baca Juga:Lurah Desa Panggungharjo Sebut New Normal Tak Melulu soal Teknis Saja

"Masyarakat tahu bahwa mereka tidak boleh bergaul secara luas di saat ada penyakit yang sedang mewabah," katanya.

"Jadi ketika saat ini kita menghadapi pandemi lalu pemerintah menerapkan beragam kebijakan seperti psbb, masyarakat lokal sudah punya pengetahuan tentang ini dari dulu," sambungnya.

Selain pencegahan, ia juga menyebut masyarakat desa sudah paham bahwa ada kewajiban untuk menguatkan ketahanan pangan ketika sebuah bencana terjadi.

Alih-alih dijual ke pasar, hasil panen lokal seperti beras dan produk pangan lain akan disimpan untuk ketersediaan. "Karena kami sadar pandemi dan bencana lain memberikan dampak pangan dalam komunitas-komunitas."

Masih berpegang teguh dengan warisan nenek moyang, masyarakat adat Sigi juga melawan pandemi dengan mengulik racikan-racikan obat tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga:Lebih Dekat dengan Desa Adat Lewat Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara

Sado Taringolu, Tokoh Adat Topo Uma. (Tangkapan layar KKD)
Sado Taringolu, Tokoh Adat Topo Uma. (Tangkapan layar KKD)

Senada, tokoh adat Sigi dari Topo Uma, Sado Taringolu, juga memanfaatkan pengetahuan lokal dalam membentengi diri selama pandemi virus corona.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak