Semburan Lumpur Dahsyat Kesongo Bisa Terulang, Dosen UGM: Perlu Mitigasi

Salahuddin melanjutkan, aktivitas semburan lumpur menyebabkan tidak ada pepohonan yang mampu tumbuh di dalam depresi kaldera Kesongo.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 20:24 WIB
Semburan Lumpur Dahsyat Kesongo Bisa Terulang, Dosen UGM: Perlu Mitigasi
(Twitter/@Jogja_Uncover)

Padahal, aktivitas masyarakat di sekitar kawasan Gunung Lumpur Kesongo, juga gunung-gunung lumpur lainnya, makin bertambah seperti bertani, meladang, menggembala, dan menambang garam. Untuk itu, Salahuddin menuturkan, mitigasi tetap perlu diupayakan.

"Mulai dari sosialisasi gejala awal bencana letusan gunung lumpur, pemasangan alat monitoring sederhana, hingga instrumen peringatan dini. Pemerintah daerah dapat mengajak beberapa perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi di kawasan tersebut untuk mulai membangun sistem mitigasi bencana gunung lumpur karena kedua belah pihak sama-sama berkepentingan," terang Salahuddin.

"Pemerintah daerah berupaya untuk melindungi warga dan ekonominya, sedangkan perusahaan minyak berupaya untuk mempelajari dinamika diapir lumpur yang berdampak pada keberadaan hidrokarbon di bawah permukaan Bumi," imbuhnya.

Baca Juga:Sejak 1998 Mud Vulcano Kesongo Kerap Meletus Berulang Kali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini