"Kita gak akan pernah tahu siapa yang akan datang. Apakah orang yang menyukai kita, atau orang yang memusuhi kita," tukasnya.
Pria berambut panjang itu juga berpesan agar masyarakat tidak menyamaratakan setiap permasalahan. Termasuk yang tengah banyak dibahas saat ini, kecurigaan masyarakat mengenai pelaku penusukan ulama yang biasanya disebut sebagai orang gila.

Lihat video selengkapnya DISINI
Gus Miftah menyampaikan, seseorang untuk dinyatakan gila perlu menjalani tes kejiwaan terlebih dahulu. Untuk itu, ia meminta masyarakat bersabar menunggu pihak kepolisian untuk melakukan tes kejiwaan kepada pelaku penusukan.
Baca Juga:Pedagang Positif Covid-19, Pasar Beringharjo Diliburkan Hari Ini
Terlebih saat ini, pelaku penusukan sudah dinyatakan sebagai tersangka. Daripada sibuk berasumsi dengan peristiwa penusukan yang menyerang ulama asal Madinah tersebut. Gus Miftah meminta masyarakat untuk mendoakan keselamatan Syekh Ali Jaber dan ulama lainnya.
"Saya selalu berpesan kepada para santri saya. Jika mereka suka dengan abah (saya), kalian tidak boleh membenci ulama manapun meskipun mereka bersebrangan dengan abah," imbuhnya.
Gus Miftah kembali menekankan, agar masyarakat tidak perlu memberikan komentar yang tidak penting dan cukup menunggu kinerja polisi. Namun, ia juga berpesan agar aparat berwenang melakukan kerja secara profesional dan sebaik-baiknya untuk membuktikan kepercayaan dan asumsi yang berkembang di masyarakat.
Menutup videonya, Gus Miftah mengirimkan doa agar Syekh Ali Jaber segera sembuh dari lukanya. Ia juga berdoa agar seluruh ulama di Indonesia yang membagikan ilmunya untuk masyarakat selalu berada didalam lindungan Tuhan.
Baca Juga:Pasien Positif Covid-19 Klaster Soto Lamongan Meninggal Dunia