Walaupun di Tengah Kota, Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Terkendala

Melihat masih ada siswanya yang kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring karena keterbatasan gawai, SD Bopkri III Demangan menerima bantuan untuk mendukung PJJ.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 22 November 2020 | 16:25 WIB
Walaupun di Tengah Kota, Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Terkendala
Siswa mencoba HP baru untuk berswafoto dengan seorang guru di SD Bopkri Demangan III, Minggu (22/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online hingga saat ini masih menjadi solusi pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan. Namun beberapa bulan setelah penerapannya, tetap ada saja kendala yang dihadapi.

Di antaranya koneksi yang minim di berbagai lokasi siswa, ketidakmampuan orang tua dalam membimbing secara langsung, hingga kurangnya ketersediaan gawai terus terdengar dari beberapa pihak. Mirisnya, kendala itu tak hanya ditemui di desa pelosok saja, tetapi siswa-siswi di tengah kota pun mengalami hal serupa.

Kendala itu dirasakan pula oleh salah satu orang tua siswa, Arif Susilo. Ia mengaku selama ini sangat kesulitan untuk membantu dan memfasilitasi anaknya dalam melakukan pembelajaran daring.

Anaknya yang telah menginjak kelas 6 SD di SD Bopkri Demangan II Depok Sleman tersebut harus bersusah payah mencari waktu yang tepat untuk belajar dan mengerjakan tugas bersama orang tuanya. Keterbatasan gawai menjadi kendala utama.

Baca Juga:Dukung Sekolah Dibuka Lagi, DPRD DKI: PJJ Sudah Renggut Nyawa Anak!

"Selama ini dia [anaknya] hanya menggunakan HP ibunya untuk mengerjakan tugas dan belajar daring," kata Arif kepada awak media, Minggu (22/11/2020).

Warga Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, ini menuturkan bahwa kendala yang dihadapi membuatnya harus pintar-pintar mengatur waktu. Sebab, hanya ada satu gawai, sedangkan ia dan istrinya harus bekerja.

Menurutnya, pendampingan belajar itu akan sangat penting bagi anaknya selama pembelajaran daring ini. Namun kesibukan dan kapasitas selalu menjadi permasalahan yang belum bisa diselesaikan.

Siswa mencoba HP baru untuk berswafoto dengan seorang guru di SD Bopkri Demangan III, Minggu (22/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Siswa mencoba HP baru untuk berswafoto dengan seorang guru di SD Bopkri Demangan III, Minggu (22/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Ya selama ini kalau ada tugas online dari sekolah mengerjakannya harus menunggu ponsel milik ibunya. Intinya bagi waktu jam belajar anak dan kebutuhan kerja," ucapnya.

Ia dan istrinya, yang bekerja sebagai buruh, selama ini mengidamkan pendampingan yang layak bagi anaknya. Dikatakan Arif, mau tidak mau keluarganya harus bisa beradaptasi dengan keaadan yang ada sembari menanti pandemi Covid-19 berakhir.

Baca Juga:Sekolah Dibuka Kembali, Bolehkah Tetap Memilih PJJ atau Kelas Online?

Merespons hal ini, ditambah dengan pengamatan yang telah dilakukan oleh pihak sekolah selama ini, akhirnya sebuah realisasi bantuan itu datang. Melihat masih ada siswanya yang kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring karena keterbatasan gawai, SD Bopkri III Demangan menerima bantuan untuk mendukung pembelajaran para siswanya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak