SuaraJogja.id - Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun, mempertanyakan ucapan belasungkawa dari Presiden Jokowi terkait penembakan 6 anggota Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50.
Atas dasar kemanusiaan, dalam video berjudul 'Mana Ucapan Belasungkawa dari Jokowi', Refly Harun menyoroti tidak adanya ucapan belasungkawa dari Presiden Jokowi atas meninggalnya 6 anggota Laskar FPI tersebut.
Lalu, Refly Harun teringat dengan seorang penyanyi yang meninggal lalu mendapatkan ucapan belasungkawa dari Jokowi. Faktanya, si penyanyi mendukung Jokowi dalam aksi politis maupun kampanye.
"Saya teringat betul ada seorang penyanyi meninggal dengan sebab normal, dan Presiden jokowi mengucapkan belasungkawa. Penyanyi itu mendukung Jokowi baik dalam political performance dan kampanye," ujar Refly Harun melalui video di kanal Youtube miliknya, Rabu (9/12/2020).
Baca Juga:Enam Jenazah Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq Dimakamkan Hari Ini
Namun, imbuh Refly Harun, enyahkan persoalan dukungan atau tidak. Yang terang, kata Refly Harun, Jokowi dinilai tidak boleh bersikap diskriminatif, apalagi 6 orang itu meninggal karena peluru aparat.
"Apalagi ini 6 korban jiwa dan tewas dengan peluru dari aparat keamanan, aparat yang dibiayai oleh pajak rakyat. Soal melawan petugas atau tidak, itu yang mesti diselidiki. Tapi mereka kan bukan kriminal, bukan pelaku kejahatan, bukan teroris yang pantas ditembak dan dihukum mati," ujar Refly Harun.
Refly Harun pun mengungkit kasus dugaan korupsi bantuan sosial oleh Menteri Sosial Juliari Batubara. Untuk kasus tersebut, banyak pihak masih berdebat soal ancaman hukuman mati.
"Soal Juliari Batubara saja, kita berdebat cocok atau tidak dijatuhi hukuman mati. Apalagi mereka yang tidak melakukan kejahatan apa-apa, mereka hanya mengawal ulama lalu terjadi insiden dan mereka tewas," terang Refly Harun.
Refly Harun pun mengingatkan Jokowi, demi kemanusiaan, tidak ada salahnya mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya atas 6 korban tewas tersebut karena mereka adalah rakyat Indonesia
Baca Juga:Refly Soroti Keanehan Tragedi FPI: Cuma 3 Peluru, yang Meninggal 6 Orang
Sejatinya, kata Refly Harun, dirinya berdoa agar Jokowi bisa bersumpah bahwa selama menjadi presiden, tidak akan membiarkan satu nyawa pun terbunuh oleh tangan-tangan negara