Berawal dari Tahlilan, Satu Dusun di Sleman Diisolasi Akibat Covid-19

Usai 15 orang dinyatakan positif, dusun itu langsung mengisolasi wilayahnya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 31 Desember 2020 | 08:04 WIB
Berawal dari Tahlilan, Satu Dusun di Sleman Diisolasi Akibat Covid-19
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

SuaraJogja.id - Sebanyak 15 warga sebuah dusun di Kalurahan Merdikorejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini, dusun tersebut memberlakukan isolasi wilayah. Penularan Covid-19 pada belasan orang itu berawal dari tahlilan.

Ketua Satuan Tugas wilayah setempat, Yuni Adi Nurdianto, menuturkan, penyebaran virus bermula dari seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara [KPPS] Merdikorejo pada Pilkada Sleman 2020 yang dinyatakan positif Covid-19.

Penelusuran kontak pun dilakukan terhadap anggota keluarga terdekat. Dua orang di antaranya pun dinyatakan positif.

Baca Juga:Unggahan Nobu Setelah Buat Video dengan Gisel dan 4 Berita SuaraJogja

“Bersamaan dengan itu muncul keluhan dari tetangganya yang mengaku kehilangan indra perasa. Lalu orang itu diminta ikut tes cepat, kemudian tes usap hasilnya positif juga,” kata Yuni kepada Harianjogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Rabu (30/12/2020).

Yuni tak mengerti betul bagaimana Covid-19 menyebar hingga ke belasan warga lainnya.

Namun, menurutnya, penyebaran virus meluas ketika ada salah seorang warga yang datang ke sebuah acara tahlilan sebelum hasil tes keluar.

Usai 15 orang dinyatakan positif, dusun itu langsung mengisolasi wilayahnya. Kata Yuni, isolasi wilayah itu dimulai sejak 22 Desember 2020. Beberapa akses masuk pun dusun ditutup.

Sebagai penanda, spanduk bertuliskan “Kami Warga Memberlakukan Isolasi Wilayah” terpasang di pintu masuk dusun. Untuk sementara, warga pun juga tak menerima tamu dari luar.

Baca Juga:Maia Estianty Positif Covid-19, Takjub Bisa Sembuh dalam Sehari

Meski demikian, Yuni mengatakan, isolasi wilayahnya tidaklah penuh. Warga yang punya pekerjaan masih diperbolehkan pergi keluar, dengan catatan harus terlebih dahulu melakukan tes cepat dengan hasil non-reaktif. Jika hasilnya reaktif, mereka belum diperbolehkan keluar dusun.

Pemberlakuan isolasi wilayah, lanjut Yuni, berlangsung lancar. Warga masih bisa tenang meskipun harus bertahan di rumah.

Pasalnya, selain tak ada pembatasan aktivitas publik, sejumlah bantuan pun juga datang dari pihak luar, mulai dari bantuan dari instansi maupun dusun tetangga.

Bantuan itu diberikan kepada semua keluarga. Sementara, khusus keluarga dengan anggotanya yang positif, porsi bantuan sedikit dilebihkan.

Yuni menambahkan, saat ini 15 orang warga penyintas Covid-19 dalam kondisi sehat. Tak ada pula yang mengidap gejala maupun penyakit penyerta.

Sedianya, isolasi wilayah dusun itu akan berakhir pada 2 Januari 2021 mendatang. Namun, Yui mengatakan, kemungkinan nanti ada imbauan perpanjangan dari Satgas Desa Merdikorejo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak