Soto Pak Syamsul, Cita Rasa Gurih dan Segar Khas Lamongan di Yogyakarta

Sensasi gurih dan segar yang ada di dalam soto membuat kuah yang ditelan terasa menggelitik di dalam perut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 12 Januari 2021 | 14:27 WIB
Soto Pak Syamsul, Cita Rasa Gurih dan Segar Khas Lamongan di Yogyakarta
Butet Kartaredjasa menyantap soto Pak Syamsul di Pasar Colombo, Sleman, Yogyakarta. - (Youtube/ButetKartaredjasa)

SuaraJogja.id - Sebagai seorang pencinta kuliner, seniman Butet Kartaredjasa kembali membagikan videonya saat menyantap soto daging sapi Pak Syamsul. Terletak di pasar Colombo Blok B 20 Jalan kaliurang KM 07 Sleman, Yogyakarta, warung makan ini tidak terlalu besar dan berada di antara toko buah serta toko makanan ringan di tepi jalan. Meja hidangannya pun sampai pada emperan tokoh.

Dalam video berdurasi lima menit tersebut, Butet mengaku ingin berburu sensasi gurih dari soto yang dijual di warung Pak Syamsul.

Saudara kandung mendiang Djaduk Ferianto ini menyampaikan, dengan berkunjung langsung ke warung tersebut, ia bisa mengulik dari mana sensasi gurih yang disajikan dalam semangkok soto hangat tersebut berasal.

"Di sini kita bisa mengusut dari mana sumber kegurihan itu. Ha ini kita menemukan aneka macam penyerta dari kaldu," ujar Butet.

Baca Juga:3.402 Rumah Warga Lamongan Terendam Luapan Banjir Bengawan Jero

Ia menceritkan bahwa soto di warung Pak Syamsul memiliki ciri khas dari daerah Lamongan. Selain satu mangkuk soto, ada juga tambahan lainnya, seperti koyor, ceker, dan sumsum yang membuat sensasi gurih soto tersebut bergoyang di lidah.

Berbasis sapi, putra seniman Bagong Kussudiardja ini menyebutkan bahwa keberadaan tempat makan tersebut menambah variasi produk soto di Jogja.

Pemilik warung yang bernama Syamsul sendiri saat ini sudah beristirahat di rumah. Sementara, usaha soto tersebut dilanjutkan oleh anaknya bernama Han.

Gerobak soto yang digunakan disebut Butet juga merupakan gaya Lamongan. Isian yang ada dalam satu mangkok soto berupa nasi, kecambah dan seledri saja. Namun ada beberapa menu sampingan yang bisa disantap.

Di antaranya ada lodok, otak, paru, babat, iso, dan sumsum. Tidak masalah jika makanan yang disantap mengandung kolesterol selama berada dalam batas-batas yang diperbolehkan.

Baca Juga:Warung Makan Mbah Juri, Wujud Toleransi Umat Katolik dan Muslim

Jika berlebihan kolesterol itulah yang dianggap berbahaya. Pertaruhan antara rempah yang ada di dalam kuah soto dan daging yang digunakanlah yang menjadi pembeda di antara masing-masing varian soto di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak