SuaraJogja.id - Lagu legendaris bertajuk Kolam Susu yang dipopulerkan grup Koes Plus baru-baru ini viral di media sosial.
Lagu yang bercerita mengenai keindahan dan keistimewaan Indonesia itu viral setelah liriknya diubah disesuaikan dengan kondisi kekinian.
Hal ini seperti diunggah kembali oleh salah satunya akun Fathimah Aza dari sebelumnya milik @neorevolusioner.id.
Dalam unggahan tersebut tampak sebuah video berdurasi singkat sosok satu-satunya personel Koes Plus yang tersisa Yok Koeswoyo tampak menyanyikan kembali tembang bertajuk Kolam Susu.
Baca Juga:Tofa Sindir Kemenag Soal Aksi FPI, Denny Siregar: Eh Gimana Asam Uratnya?
Diiringi petikan gitar dan gebugan jimbe, Yok dengan semangat menyanyikan lagu Kolam Susu.
Tapi tidak seperti lazimnya lagu tersebut, saat dinyanyikan kembali, Yok tampak menyanyikan lagu kolam susu dengan lirik yang bertolak belakang dengan lagu aslinya.
Dalam lirik yang disuarakannya, kolam susu berubah menjadi kolam lumpur. Sementara kali dan jala yang disebut cukup menghidupi, kini telah banyak yang menganggur.
Berikut lirik lengkapnya:
"bukan lautan hanya kolam lumpur kail dan jala sudah banyak yang nganggur
Baca Juga:Anies Ingatkan Warga Setelah Divaksinasi Wajib Jalani Protokol Kesehatan
tiada ikan tiada udang kau ditemui semuanya sudah habis dicuri
bukan lautan hanya kolam lumpur kail dan jala sudah banyak yang nganggur
tiada ikan tiada udang kau temui semuanya sudah habis dicuri
orang bilang tanah kita tanah surga tapi sayangnya salah kelola
orang bilang tanah kita tanah surga ini semua salah siapa"
![Lagu kolam susu milik Koes Plus diubah liriknya jadi kolam lumpur. [@IffahAlqadrie / Twitter]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/01/26/54916-koes-plusq.jpg)
Video itupun mendapat respon dan beragam komentar dari warganet.
"Salah siapa..(bagian akhir liriknya) Ya..salah kalian semua yang memilihnya...haha," kata Roellyy***
"Masya Allah sampai 'musisi' yang sudah waktunya istirahat sampai terusik hatinya melihat negerinya diacak-acak manusia zholim..." kata hasan***
"Bukti nyata seorang legendaris saja bisa menyatakan lewat lagu apa kita harus diam negara kita hancur mana wahai para NKRI sejati jangan cuma cuap-cuap bunyi namun tak ada aksi..." kata Dedi***
"Mantap masih ada yang berani kritik karena biasa pengeritik diajak gabung atau dibungkam. Semua yang beredar hanya influencer," kata Janto****