Hadapi Pandemi, Dosen Teknik Kimia UAD Latih Warga Sewon Buat Handsanitizer

Harapannya, handsanitizer tersebut bisa digunakan sendiri ataupun dijual, sehingga bisa menambah penghasilan keluarga.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 14 Maret 2021 | 19:10 WIB
Hadapi Pandemi, Dosen Teknik Kimia UAD Latih Warga Sewon Buat Handsanitizer
Pelatihan pembuatan handsanitizer di Pedukuhan Semail, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul pada awal Maret 2021. - (ist)

SuaraJogja.id - Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tetap aktif berkegiatan melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

Fokus kegiatan ini lantas mengarah pada upaya membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul sebagai dampak dari keberadaan virus corona. 

Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh dosen Prodi Teknik Kimia UAD Zahrul Mufrodi. Dalam program pengabdian, dia membantu masyarakat membuat handsanitizer secara mandiri.

Harapannya, handsanitizer tersebut bisa digunakan sendiri ataupun dijual, sehingga bisa menambah penghasilan keluarga.

Baca Juga:Bangun Budaya Tertib Berlalu Lintas, Korlantas Jalin Kerja Sama dengan IMI

Dalam pengabdian ini dia mengusung program pengabdian dengan judul "Meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan memproduksi handsanitizer secara mandiri di Kalurahan Bangunharjo, Sewon,  Bantul,  Yogyakarta".

Menurut Zahrul, program ini dilaksanakan secara blended learning, yaitu sebagian dilaksanakan secara online (daring) dan sebagian lagi  secara tatap muka (luring) dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan.

Program ini didahului dengan penjelasan secara online tentang pentingnya pelaksanakan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan handsanitizer atau sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitasi serta interaksi sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Khusus untuk mencuci tangan, dikenalkan bagaimana cara membuat handsanitizer yang benar. Bahan-bahan yang diperlukan adalah  ethanol 96%, H2O2, gliserin 98%, dan aquades,” ujar Zahrul kepada wartawan, Minggu (14/3/2021).

Lebih lanjut Zahrul mengatakan, pengabdian yang dilakukan pada Selasa (2/3/2021) itu diawali dengan pelatihan secara online. Dalam pelatihan itu dijelaskan tentang bahan-bahan yang diperlukan dan cara pembuatannya.

Baca Juga:Terima SMS Lolos Gelombang 13? Segera Ikut Pelatihan Kartu Prakerja

Di samping itu, masyarakat juga diminta untuk menyaksikan video berjudul  "Demonstrasi Edukasi Hand Sanitizer di Era New Reality" yang telah disiapkan untuk membantu masyarakat dalam memahami cara pembuatan handsanitizer.

“Setelah dilakukan pelatihan secara online, kemudian dibantu adik-adik mahasiswa dilakukan pelatihan pembuatan handsanitizer secara langsung kepada perwakilan warga dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” beber Zahrul.

Harapannya, kata Zahrul, perwakilan warga dapat membuat handsanitizer secara mandiri dan kemudia bisa mengajarkannya kepada warga yang lainnya.

Zahrul menambahkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif dan positif. “Dampak negatif telah kita rasakan bersama,  sedangkan dampak positifnya yaitu mengajarkan pola hidup yang lebih bersih.  Dengan senantiasa menjaga kebersihan maka kita semua bisa terhindar dari virus ini,” ungkap Zahrul.

Untuk memastikan kegiatan ini berhasil dengan baik, Zahrul Mufrodi melibatkan beberapa mahasiswa UAD melakukan pendampingan sekaligus memberikan edukasi terkait bagaimana cara melindungi diri dari serangan virus corona sekaligus memutus rantai penyebarannya.

“Saya berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menyediakan handsanitizer baik untuk diri sendiri atau bisa dijual sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan” ungkap Zahrul Mufrodi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak