Jamaah Masjid Jogokariyan Positif Covid-19, Pemkot Jogja Siap Bantu Tangani

35 warga dan jamaah masjid Jogokariyan positif covid-19

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 20 Maret 2021 | 10:26 WIB
Jamaah Masjid Jogokariyan Positif Covid-19, Pemkot Jogja Siap Bantu Tangani
Masjid Jogokaryan. [Suara.com/Rahmat Ali]

SuaraJogja.id - Sebanyak 35 warga dan jemaah Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (18/3/2021). Mereka diketahui terpapar virus setelah mengikuti tes swab antigen yang dilaksanakan oleh pengelola masjid.

Menanggapi temuan kasus tersebut, Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengaku belum mengetahui secara spesifik perkembangan kasus tersebut. Hal ini disebabkan karena di Kampung Jogokariyan, Mantrijeron sendiri telah memiliki Satgas Covid-19.

Begitu juga dengan pengurus Masjid Jogokariyan yang telah secara mandiri dapat menangani kasus Covid-19 di wilayahnya. Maka dari itu penanganan lebih dilakukan oleh pihak-pihak internal.

"Jogokariyan dari laporan temen-temen di wilayah belum selesai semua. Jadi ini memang masih diolah, terutama tentang sebaran domisilinya. Sampai sekarang data-datanya masih belum terselesaikan," kata Heroe, kepada awak media di Balaikota Yogyakarta, Jumat (19/3/2021).

Baca Juga:45.939 Warga Jogja Sudah Vaksin Covid-19, Belum Semua Dapat Dosis Kedua

Namun, Heroe memastikan bahwa pihaknya tetap akan memberikan pendampingan terkait sebaran kasus tersebut. Upaya tracing kontak erat dan tracking kasus akan dilakukan juga oleh tim kesehatan dari Puskemas Mantrijeron.

Heroe sendiri sebenarnya telah mendapatkan data awal terkait dengan jumlah warga yang terpapar Covid-19 tersebut. Berdasarkan data awal yang didapat tersebut sebanyak 35 orang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kalau dari data sementara, 35 kasus itu didominasi orang tanpa gejala (OTG). Tercatat ada 4 warga yang rawat inap di rumah sakit dengan satu warga yang dinyatakan telah meninggal dunia. Jadi sekarang ada 3 yang masih di rumah sakit," ungkapnya.

Hingga saat ini tracing juga masig terus dilakukan oleh pihak puskesmas atau pun dari masjid sendiri. Berdasarkan laporan yang masuk, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari 15 warga yang telah dites.

Ditanyai mengenai kemunculan awal sebaran kasus tersebut, Heroe menyebut belum bisa dipastikan. Pasalnya selain belum ada data yang terkumpul secara lengkap, kasus tersebut juga muncul secara serentak.

Baca Juga:Pemkot Jogja Siapkan Vaksinasi Massal ASN dan Guru, Sasar 11.232 Penerima

Hingga kini kroscek masih terus dilakukan terkait dengan data tracing baik dari puskesmas dan masjid. Langkah tersebut dirasa perlu dilakukan agar dapat menemukan alur sebaran Covid-19 di wilayah Kampung Jogokariyan.

"Ini yang sedang kita croscek data-data mandiri dan data-data yang kami lakukan. Tapi memang masih belum jelas kapan, dimana, siapa yang memulai itu yang agak susah. Apalagi kasusnya juga banyak," cetusnya.

Menurut informasi sebelumnya, pengurus masjid Jogokariyan juga telah melakukan langkah cepat pasca temuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Tes swab antigen telah dilakukan kepada sekitar 100 orang mulai dari jemaah maupun warga sekitar masjid.

Selain itu warga juga telah diminta melakukan isolasi mandiri setelah temuan kasus tersebut. Bahkan pengurus masjid telah menyediakan lokasi yang bisa digunakan untuk isolasi terpadu bagi warga.

Kendati demikian, Heroe menegaskan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan fasilitas yang ada guna mendukung penanganan kasus Covid-19 tersebut. Tidak hanya tempat namun logistik pun juga dipastikan siap untuk digunakan jika diperlukan.

"Kita juga ada shelter di Rusunawa Bener. Tetap kami siapkan untuk menampung warga walaupun memang sudah berjalan bagus di kampung Jogokariyan. Termasuk suplemen obat dan logistik bagi warga yang isolasi mandiri disana," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak