Bagi yang tidak kebagian tikar, biasanya pengunjung tetap merasa enjoy menikmati jajanan atau makanan di pinggir jalan. Ya, karena hal ini menjadi salah satu momen seru ketika Kampoeng Ramadhan Jogokariyan berlangsung.
Kini, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan di tahun 2021
Jelas, menurut pantauan Suarajogja.id banyak pemandangan berbeda antara Kampoeng Ramadhan Jogokariyan dulu dan sekarang.
Banyak hal yang kini disesuaikan dengan situasi pandemi di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) Ramadan 2021, misalnya saja, pedagang saat ini diwajibkan untuk melakukan tes GeNose terlebih dahulu.
Baca Juga:Anggota DPR: Jangan Karena Bulan Puasa Malah Abai Protokol Kesehatan
Kemudian, para pedagang tampak mengenakan semacam tanda pengenal di leher mereka masing-masing. Jarak lapak pedagang juga tak serapat tahun-tahun sebelumnya demi menghindari kerumunan yang berisiko.
Kini juga tersedia beberapa titik hand sanitizer untuk pengunjung yang disediakan oleh petugas di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan.

Tampak sejak pukul 16.00 tidak sedikit orang yang berdatangan, mulai memilih menu buka puasa seperti jajanan hingga berbagai macam lauk pauk.
Sayangnya, tahun ini pihak Masjid Jogokariyan terpaksa meniadakan tradisi takjil piring terbang dan menggantinya dengan agenda bagi-bagi nasi kotak yang kemudian bisa dibawa pengunjung ke rumah.
Hal ini tentu saja dilakukan demi meminimalisir terjadinya penularan virus corona Covid-19.
Baca Juga:Pembagian Takjil Gratis dengan Protokol Kesehatan di Cempaka Putih
Kendati demikian, antusiasme pengunjung Kampoeng Ramadhan Jogokariyan di Ramadan 2021 ini terbilang tetap tinggi dan meriah.