Tak Seramai Tahun Lalu, Jasa Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Sepi Peminat

Menurunnya jumlah pelanggan yang datang membuatnya melayani berapa pun jumlah yang diinginkan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 01 Mei 2021 | 04:15 WIB
Tak Seramai Tahun Lalu, Jasa Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Sepi Peminat
Sugiyarti menawarkan lembaran uang baru untuk lebaran di Jalan Panembahan Senopati, Jumat (30/4/2021). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

SuaraJogja.id - Menjelang Hari Raya Idulfitri, biasanya mulai muncul banyak jasa penukaran uang pecahan baru di pinggir-pinggir jalan. Seperti yang ada di sekitar kawasan Jalan Panembahan Senopati, Titik 0 KM, Yogyakarta, mulai berderet orang yang menyediakan jasa penukaran uang untuk hari raya.

Salah satu penyedia jasa tukar uang baru, Sugiyati (54), mengaku sudah satu minggu membuka jasa penukaran uang baru. Dalam kurun waktu tersebut, Sugiyarti mengaku sempat tak mendapatkan pelanggan. Baru pada hari ketika dirinya membuka lapak, ada pelanggan yang datang.

"Berapa pun saya kasihkan biar uangnya mutar," terang Sugiyarti saat ditemui di sebelah gedung Museum Vrederburg, Jumat (30/4/2021).

Menurunnya jumlah pelanggan yang datang membuatnya melayani berapa pun jumlah yang diinginkan. Untuk setiap kali transaksi, Sugiyarti mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen. Jumlah tersebut lantas dikurangi sebanyak 2,5 persen untuk membayar pengepul uang baru.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Kondisi Pasar Beringharjo Masih Sepi Pengunjung

Jumlah potongan dari pengepul sendiri bisa bertambah seiring dengan tingginya permintaan. Terutama saat ini, penyedia jasa penukaran uang baru tidak bisa secara bebas menukarkan uanh ke bank karena adanya kuota yang membatasi. Semakin dekat dengan hari raya juga bisa menjadi pemicu meningkatnya jumlah potongan.

Sehari-hari Sugiyarti sendiri bekerja sebagai pedagang Bakmi Jawa di kawasan Taman Pintar. Selama bulan Ramadan, lapaknya yang buka sejak pagi hingga malam hari diliburkan. Tuntutan untuk menjadi tulang punggung keluarga mengantarkan Sugiyarti kepada profesi penukaran uang baru.

"Sejak uang Rp2.000-an baru keluar itu saya mulai buka jasa penukaran uang Lebaran," terangnya.

Sugiyarti kali pertama menjajal pekerjaan sebagai penyedia jasa penukar uang tersebut pada 2009. Awalnya, ia ditawari oleh seorang teman untuk membuka jasa. Setelah menilai bahwa keuntungan yang didapatkan cukup besar, Sugiyarti pun mulai menekuni profesi tersebut setiap tahun menjelang Lebaran.

Bahkan Sugiyarti sampai mencari utangan uang untuk menjadi modal awalnya. Berawal dari Rp10 juta, Sugiyarti mulai bisa memenuhi kebutuhan hidupnya bersama suami dan dua anak. Biasanya menjelang Lebaran Sugiyarti akan memcari dana pinjaman Rp100 juta untuk ditukarkan uang baru.

Baca Juga:Pandemi Jadi Inspirasi Koleksi Busana Idulfitri Sapto Djojokartiko

Sementara untuk tahun 2021, Sugiyarti hanya mempersiapkan dana sebesar Rp17 juta. Beberapa hal yang menjadi alasan adalah karena keterbatasan dana selama pandemi. Selain itu, jumlah orang yang bisa meminjamkan dananya juga menurun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak