Dengan adanya acara ini, ia berharap dapat memberikan output kepada para pelaku UMKM mengenai persoalan-persoalan yang saat ini tengah dihadapi. Semisal mengenai penyelesaian persoalan administratif terkait keanggotaan di dinas terkait.
Ditambah lagi dengan semakin meningkatnya minat anak muda untuk ikut tertarik memiliki UMKM di era digitalisasi sekarang ini. Serta nantinya seluruh Peserta UMKM agar dapat memaksimalkan penjualan dan branding dengan efektif, menggunakan metode digital marketing yang paling sesuai.
"Selain itu juga diharapakan akan ada aksi Kolaboratif antarpeserta, pembicara, dan penyelenggara setelah kegiatan FGD usai," tuturnya.
Adapun seluruh informasi terkait dengan pendaftaran dan rangkaian kegiatan dapat diakses melalui media sosial Instagram @jogjacalling.
Baca Juga:Belum Buka untuk Kegiatan Pariwisata, Bus Piknik Masuk Malioboro Yogyakarta Dihalau
Sementara itu Founder Dawet Kemayu, Retno Intansari Rahmawati memang tidak menampik dampak pandemi Covid-19 kepada pelaku UMKM. Namun ia memiliki kiat-kiat tersendiri agar usahanya tetap bisa bertahan.
Menurutnya pelaku usaha UMKM harus memiliki team atau support system yang solid ditambah dengan jiwa survival yang kuat. Lalu dibarengi dengan inovasi produk dari UMKM itu sendiri dan tentunya tidak kalah penting untuk menerapkan banyak strategi marketing.
"Dengan diadakannya FGD UMKM F&B ini mampu memberikan wadah bagi para pelaku bisnis kuliner di Jogja untuk sharing problem solving dan saling bersinergi sehingga semangat untuk memulai kembali bisnis kuliner di Jogja yang sempat lesu karena terdampak pandemi Covid-19," kata Intan.