SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyatakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayahnya akan segera di mulai. Rencananya pada bulan Oktober mendatang PTM di Bumi Sembada sudah bisa dimulai.
"Rencananya Oktober ini karena kemarin sudah ada arahan dari kementerian juga," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kepada awak media, Minggu (19/9/2021).
Kustini menyampaikan bahwa arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) itu berkaitan dengan syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PTM. Salah satu syaratnya yaitu vaksinasi bagi guru dan siswa.
"Persyaratannya (PTM) itu guru-guru dan siswa harus sudah divaksin. Sleman itu sudah 94 persen yang divaksin guru-gurunya. Masih ada yang belum itu yang terpapar Covid-19 dan sebagainya. Tapi rata-rata 94 persen, mulai SD, SMP, Paud, SMA di Sleman," ungkapnya.
Baca Juga:Sebelum PTM Dimulai, Bima Arya Minta Bangunan Sekolah Dalam Keadaan Baik
Nantinya, kata Kustini, dalam pelaksanaan PTM tetap akan melihat peta epidemiologi yang ada di wilayah khususnya kalurahan setempat. Jika memang masih ditemukan sekolah yang berada di zona merah, maka PTM belum bisa dilaksanakan.
"Jadi memang berdasarkan zonanya, tapi kan kita sudah mulai hijau semua hanya sebagian kecil yang belum," ucapnya.
Kustini menuturkan rencana PTM akan dilaksanakan secara serentak di semua SMP yang ada di wilayahnya. Sedangkan untuk tingkat SD sendiri masih akan menunggu arahan lebih lanjut.
"Untuk sekarang vaksinnya yang pokok SMP dulu kita genjot. Setelah SMP nanti kalau memang anak-anak SD diperbolehkan nanti nunggu dari pusat. SMP serentak rencananya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, mengaku telah menyampaikan laporan kesiapan sekolah dan laporan vaksinasi guru dan siswa ke Bupati Sleman. Ia memastikan sekolah khususnya tingkat SMP di Sleman telah siap menggelar PTM.
Baca Juga:Jelang Uji Coba PTM, Penjualan Masker Tak Sebanyak Awal PPKM
“Intinya kalau sekolah-sekolah itu sudah siap, terutama SMP,” ucap Ery.
Disampaikan Ery, nantinya dari selain kebijakan dari Bupati Sleman. Pelaksanaan PTM juga akan tetap menunggu instruksi dari Gubernur DIY.
Sejumlah mekanisme juga telah disusun untuk mendukung PTM yang akan segera dilakukan. Di antaranya dengan memperhatikan kapasitas siswa yang masuk ke sekolah di setiap jenjangnya.
“Jadi seminggu hanya masuk dua hari. SMP maksimal tiga jam, SD dua jam. Pembagiannya separuh-separuh. Nanti akan dievaluasi terus," terangnya.
Ery menyebut bahwa setiap siswa yang hendak mengikuti PTM perlu mendapatkan izin terlebuh dulu dari orang tua atau wali. Jika memang orang tua atau wali belum menghendaki PTM sekolah tetap akan memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau melalui sistem daring.
Saat ini, ia memastikan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik sudah lebih dari 90%. Jumlah itu hampir sama jika dibandingkan dengan siswa tingkat SMP.
“Mulai dari PAUD, SD, SMP, sudah 93-94 persen. Banyak sekolah yang sudah mencapai 100 persen. Kami data terus perkembangannya, karena yang belum vaksin punya komorbid atau terpapar sebelum tiga bulan,” tandasnya.