Mahfud MD: Kampus Jangan Contohkan Sikap Diktator

Intelektual kampus diimbau tidak mengekspresikan pendekatan diktator dalam pengembangan keilmuan.

Rendy Adrikni Sadikin
Senin, 11 Oktober 2021 | 10:51 WIB
Mahfud MD: Kampus Jangan Contohkan Sikap Diktator
Mahfud MD dalam acara Dies Natalis Universitas Widya Mataram.(Istimewa)

SuaraJogja.id - Pengajar di perguruan tinggi atau kampus perlu mendorong kemandirian mahasiswa dan mengajarkan skema berpikir demokratis. Para intelektual kampus diimbau tidak mengekspresikan pendekatan diktator dalam pengembangan keilmuan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Prof Dr Mohammad Mahfud MD meyatakan dosen di perguruan tinggi bisa saja menyajikan bibit sikap dan kepemipinan diktator melalui sikapnya yang disampaikan kepada para mahasiswanya.

Ketua Yayasan Mataram itu menunjukkan sikap diktator dalam ketentuan baku soal rujukan buku atau referensi mahasiswa. Seorang dosen ada yang memiliki buku wajib yang ditulis sendiri atau diktat, dan membuat ketentuan bahwa mahasiswa harus merujuk diktat, tidak boleh buku lain.

Kalau mahasiswa merujuk buku lain, hasil ujiannya tidak lulus atau nilai kurang meskipun jawabannya benar. Pendekatan demikian sebagai gambaran mikro tentang praktik diktator di lingkungan kampus.

Menurutnya, praktik diktator tidak sepatutnya ditunjukkan dalam dunia akademik maupun di luar kampus.

“Pengajar sebagai bagian dari intelektual jangan mencontohkan sikap diktator,” kata dia dalam sambutannya pada Dies Natalis ke-39 Universitas Widyamataram (UWM) Yogyakarta melalui aplikasi zoom, Kamis (7/10/2021).

Sikap dosen justru harus demokratis pada era digitalisasi. Sejak era ini maka rujukan-rujukan kuliah dalam bentuk buku digital bisa diperoleh oleh para dosen dengan cara mengunduh berbayar maupun gratis. Tradisi baru pun tumbuh dalam bentuk tukar-menukar informasi dan referensi baru.

“Kebiasaan tukar menukar informasi buku baru di antara civitas akademika terutama berkaitan ilmu yang dikembangkan, harus menjadi tradisi di univeristas ini,” kata dia.

Menurut Mahfud, dosen yang demokratis harus meyakinkan mahasiswanya tentang pengetahuan yang terbentang luas di luar kampus.

Pengayaan intelektual di dalam kampus atau dikelas sangat terbatas, berkisar 20-30 persen, sementara 70 persen pengetahuan dan soft skill berada di luar ruang kuliah, dan itu harus dicari sendiri oleh setiap mahasiswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak