SuaraJogja.id - Bohemian Renaissance, remaja ini memiliki segudang prestasi dalam kancah drummer dunia. Bocah berumur 14 tahun ini ternyata merupakan salah satu warga Kalurahan Karangrejek Kapanewon Wonosari Gunungkidul.
Kini, Bohemian menjadi nama yang sudah tidak asing lagi di dunia festival drum baik lokal maupun internasional. Pemilik akun Youtube Bohemian Drum telah memiliki 87 ribu subscriber dan 21,7 ribu follower instagram.
Bohe, begitu dia dipanggil merupakan seorang drummer cilik yang telah melanglang buana sejak kecil. Kemampuannya memang tidak sembarangan. Meski baru berusia 14 tahun, ia telah berhasil menggapai berbagai prestasi baik tingkat lokal maupun internasional.
Sederet piala telah memenuhi ruang kamar tidurnya hingga ruang tamu tempat tinggalnya. Prestasi tersebut sebenarnya pantas ia sandang karena memang sejak balita, remaja ini telah mengenal alat musik drum.
Baca Juga:Kunjungi Gunungkidul, Sandiaga Uno Nilai Nglanggeran Siap untuk Uji Coba Terbatas
Bohemian, memiliki nama lengkap Bohemian Renaissance Purnama. Ia lahir di kota Yogyakarta, pada tanggal 7 September 2007 lalu. Putra pertama dari pasangan Sidiq Sapto Purnomo dan Dyah Tri Murti ini kini tinggal di Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
"Ini semua berkat dukungan bapak sama ibu. Saya sendiri sudah mengenal drum itu sejak umur 2 tahun,"ujar dia, Senin (11/10/20201).
Muda, berbakat dan berprestasi 3 kata yang bisa dirangkai untuk seorang Bohe. Tahun 2018, Bohe telah meraih Grand Champion Drum of Global Singapura. Tak hanya itu, sederet prestasi telah dikantonginya. Mulai dari prestasi regional hingga internasional.
Beberapa penghargaan yang diraih Bohemian diantaranya seperti Best Talent Hammer Drum Competition 2017, Winner at Regional Competition 2017-2018, Grand Champion Drum Off Global Junior Category Singapore 2018, Second Place Tama Groove Session 2018.
"Saya juga dapat Endorsment Of Kyre Drums 2020,"papar dia.
Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di Gunungkidul Tambah 2 Orang, Pasien Sembuh 20 Orang
Nampaknya jiwa seni Bohe mengalir dari kedua orangtuanya. Ia terlahir dari pasangan yang memiliki darah seni dan telah malang melintang di dunia seni musik. Ayah Bohe merupakan seorang drumer ternama di masanya dan ibunya merupakan seorang vokalis.
Bohe mengaku telah mengenal drum sejak umur 2 tahun. Remaja berumur 14 tahun kini bercita-cita ngin mengikuti jejak ayahnya Sidiq Sapto Purnomo yang juga merupakan seorang drummer. Dan remaja ini mengasah kemampuan dari didikan ayahnya sendiri.
Bohe mengatakan awal mula mencintai dunia drum karena melihat ayahnya sering bermain. Awalnya remaja ini memang dilatih langsung oleh ayahnya namun kini lebih banyak mengembangkan instingnya sendiri.
Bohe menempuh pendidikan formal sejak TK hingga SD. Kemudian melanjutkan Home Schooling di tingkat SMP. Bohe saat ini masih memilih home schooling demi mengasah bakatnya. Keputusan untuk home schooling merupakan dukungan orang tua dan keinginan pribadinya sehingga dapat dijalani dengan baik.
"Kalau home schooling itu lebih fleksibel,"ujar dia.
Kendati saat ini Bohemian belajar Home Schooling, rencana ke depan akan melanjutkan sekolah formal di bangku SMA. Dengan home schooling, dia punya waktu lebih banyak untuk mengasah bakat di luar akademiknya.
Kontributor : Julianto