SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta tidak akan melakukan penerapan kendaraan ganjil-genap yang masuk ke Kota Pelajar. Hal itu mengingat lokasi wilayah yang kecil dan wisatawan selalu datang ke Malioboro.
"Masih kami bahas untuk penerapannya nanti. Kalau ganjil genap kan tidak mungkin jika dilakukan di sini. Apalagi wisatawan pasti ke Malioboro," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Ia menerangkan. ketika Pemkot menggelar kebijakan ganjil-genap untuk kendaraan, sama saja melarang warga Kota Jogja yang akan beraktivitas, termasuk di Malioboro.
"Padahal Malioboro itu tidak murni untuk berwisata. Ada unsur lain seperti kegiatan ekonomi. Maka dari itu sangat sulit kalau kita terapkan," terang Heroe.
Baca Juga:4 Pantai di Mataram Akan Ditutup Mulai 24 Desember Hingga 2 Januari 2022
Ia melanjutkan, meski tak ada kebijakan tersebut, Pemkot sudah mengantisipasi dengan aturan masuk ke dalam Kota Jogja. Seiring dengan itu, penerapan one gate system juga diperkuat.
"One gate system kami lakukan lagi di PPKM level 3 nanti. Termasuk juga di Malioboro, kami tetap mengingatkan wisatawan untuk tetap berada di sana dengan durasi dua jam," kata dia.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pelaku usaha makanan dan oleh-oleh yang ada di Jogja untuk mengingatkan wisatawan patuh terhadap protokol kesehatan.
"Kita juga melakukan pengetatan dan mengecek warga terhadap kelengkapan persyaratan kesehatan. Minimal bukti telah vaksin," ujar Heroe.
Tidak hanya itu, petugas parkir di titik-titik yang telah ditetapkan Pemkot juga diminta menegur wisatawan yang tidak taat dengan prokes.
Baca Juga:Wagub DKI Anggap PPKM Level 2 Jakarta Upaya Cegah Penularan Omicron
"Artinya, setiap unsur yang ada di lingkup wisata kita maksimalkan. Terutama penerapan prokesnya, agar kasus baru Covid-19 di kota Jogja tidak meningkat pesat," ujar dia.