Puluhan Warga Nglipar Tertipu Program Ternak Kemitraan yang Diluncurkan Bupati Gunungkidul

puluhan peternak ayam tertipu program kemitraan yang mengatasnamakan Bupati Gunungkidul

Galih Priatmojo
Senin, 06 Desember 2021 | 16:05 WIB
Puluhan Warga Nglipar Tertipu Program Ternak Kemitraan yang Diluncurkan Bupati Gunungkidul
Ilustrasi penipuan. [ANTARA]

SuaraJogja.id - Puluhan peternak ayam Jowo Super di Kapanewon Nglipar Gunungkidul menjadi korban program kemitraan dari sebuah perusahaan berbentuk CV. Parahnya, program tersebut awalnya diluncurkan mengatasnamakan Program dari bupati terpilih, Sunaryanta.

Koordinator  Kelompok KemitraanTernak Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Krismadi Joko Purnomo menuturkan, tahun lalu di masa awal bupati Sunaryanta menjabat sebagai bupati, ada sosialisasi program kemitraan dari sebuah perusahaan berbentuk CV.

Kala itu, pihak perusahaan meminta kepada warga untuk menyediakan kandang berukuran 3 x 4 meter di mana kandang tersebut akan diisi oleh perusahaan dengan bibit 100 ekor ayam Jowo Super. Selain menyediakan bibit ayam (DOC) pihak perusahaan juga akan menyediakan pakan hingga obatnya.

"Masyarakat hanya tinggal memelihara saja. Nanti akan diberi uang,"tutur Pono, Senin (6/12/2021).

Baca Juga:PPKM Level 3, Bupati Gunungkidul Pastikan Objek Wisata Tetap Buka Saat Libur Nataru

Dan untuk memudahkan koordinasi, masyarakat diminta membuat kelompok ternak di mana masing-masing kelompok terdiri dari 10 kepala keluarga. Dan terbentuklah beberapa kelompok yang akhirnya bersedia menjadi mitra perusahaan tersebut.

Hingga akhirnya program tersebut dijalankan di mana para peternak diberi bibit dan mulai memelihara. Awal mula program tersebut berjalan, pasokan pakan dan juga obat masih lancar. Namun setelah itu, ternyata pihak perusahaan mulai ingkar janji.

"Pakan tidak datang. Karena sayang dengan ayam mereka, akhirnya peternak membeli pakan sendiri,"terangnya.

Hingga akhirnya saat panen ayampun tiba, semua ayam yang dipelihara peternak telah diambil oleh pihak perusahaan. Sebagian sudah ada yang menerima upah memelihara namun sebagian besar belum ada yang menerimanya.

Tak hanya itu, ganti pakanpun tidak diberikan oleh pihak perusahaan sehingga peternak merugi. Hingga saat ini, uang jerih payah serta ganti pakan juga belum diberikan oleh perusahaan tersebut. Dan anehnya, pihak perusahaan sangat sulit untuk diajak berkoordinasi.

Baca Juga:Sunaryanta Pastikan Objek Wisata di Gunungkidul Tetap Buka Selama Libur Nataru

"Kita pakai berbagai cara untuk menghubungi mereka. tidak pernah ada respon,"ungkapnya.

Sebenarnya, nilai tanggungan pihak perusahaan tersebut tidaklah terlalu besar hanya kisaran belasan juta rupiah. Namun karena ada puluhan kepala keluarga yang terlibat dan mereka berhak menerima, maka hal tersebut tentu membuat malu para koordinator.

Sebenarnya, program tersebut bukan program dari Bupati namun hanya program dari perusahaan. Namun karena saat itu bupati baru saja dilantik maka didaulat untuk meluncurkan program kemitraan ternak ayam Jowo Super ini. Dan karena yang meluncurkan adalah bupati, maka masyarakat mengetahuinya sebagai program bupati.

"Pemilik perusahaan kebetulan kan orang dekat pak bupati waktu itu. Jadi pak bupati diminta meluncurkan program tersebut,"kata dia.

Pono, warga Padukuhan Kedungpoh Kidul sangat berharap uang jerih payah mereka memelihara ayam Jowo Super selama 3 bulan dibayarkan oleh perusahaan. Bukan hanya uang jerih payah, tetapi juga uang pakan yang ia ambil dari kantong pribadi.

"Ini saya tombok banyak. Padahal kan masa sulit, corona tidak ada penghasilan,"kata dia.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak