Sebenarnya, nilai tanggungan pihak perusahaan tersebut tidaklah terlalu besar hanya kisaran belasan juta rupiah. Namun karena ada puluhan kepala keluarga yang terlibat dan mereka berhak menerima, maka hal tersebut tentu membuat malu para koordinator.
Sebenarnya, program tersebut bukan program dari Bupati namun hanya program dari perusahaan. Namun karena saat itu bupati baru saja dilantik maka didaulat untuk meluncurkan program kemitraan ternak ayam Jowo Super ini. Dan karena yang meluncurkan adalah bupati, maka masyarakat mengetahuinya sebagai program bupati.
"Pemilik perusahaan kebetulan kan orang dekat pak bupati waktu itu. Jadi pak bupati diminta meluncurkan program tersebut,"kata dia.
Pono, warga Padukuhan Kedungpoh Kidul sangat berharap uang jerih payah mereka memelihara ayam Jowo Super selama 3 bulan dibayarkan oleh perusahaan. Bukan hanya uang jerih payah, tetapi juga uang pakan yang ia ambil dari kantong pribadi.
Baca Juga:PPKM Level 3, Bupati Gunungkidul Pastikan Objek Wisata Tetap Buka Saat Libur Nataru
"Ini saya tombok banyak. Padahal kan masa sulit, corona tidak ada penghasilan,"kata dia.
Kontributor : Julianto