SuaraJogja.id - Sejarah kelam bangsa Indonesia yang memberikan luka dan ingatan mengerikan bernamakan Gerakan 30 September atau disebut dengan G30S/PKI. Berikut sejarah G30S/PKI lengkap dengan daftar para korban.
Peristiwa yang telah menggugurkan 7 perwira tinggi militer Indonesia ini terjadi pada tanggal 30 September 1965.
Gerakan ini bertujuan menjadi gerakan yang merubah Indonesia menjadi negara komunis.
![Peringatan G30SPKI dan upacara tabur bunga di monumen Lubang Buaya Banyuwangi. [Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/30/28860-peringatan-g30spki-dan-upacara-tabur-bunga-di-monumen-lubang-buaya-banyuwangi-foto-rizki-alfian.jpg)
Peristiwa G30S/PKI terjadi pada tahun 1965 dengan di pimpin oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit.
Baca Juga:Terkenal dengan Paham Komunis, China Klaim Sebagai Negara Demokrasi Terbesar di Dunia
Berikut tujuan dari G30S/PKI seperti dikutip dari Buku Sejarah oleh Prawoto.
1. Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) dan menjadikannya negara Komunis.
2. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
3. Mewujudkan cita cita PKI yakni menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat Komunis.
4. Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
Baca Juga:Tuntut Junimart Girsang Minta Maaf, Pemuda Pancasila Kota Tegal Singgung Isu PKI
5. Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tak lepas dari rangkaian kegiatan komunisme Internasional.
![Petugas membersihkan patung peristiwa G30S/PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2020). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/30/37375-lubang-buaya.jpg)
Itulah tujuan dari gerakan yang mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia.
Bagaimana kronologi terjadinya peristiwa pahit bangsa Indonesia ini?
Tindakan perluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti komunis.
Kecurigaan tersebut semakin menguat menyangkut isu kesehatan Presiden Soekarno yang dikabarkan memburuk.
Ditengah kecurigaan tersebut, Komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa yakni pasukan khusus pengawal presiden Letnan Kolonel Untung melakukan kudeta dan memimpin pasukannya untuk menjalankan aksi bersenjata di Jakarta.