SuaraJogja.id - Ketua Satgas Covid-19 Desa Banyurejo, Sunarto menyatakan belum semua warga di wilayahnya mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kendalanya beragam ada yang takut dengan efek samping setelah vaksinasi hingga memilih-milih merek vaksin yang akan digunakan.
Berdasarkan data yang dimiliki dari total warga di Banyurejo yang mencapai 7 ribu lebih. Hingga saat ini baru ada sekitar 75 persen warga yang sudah tervaksin Covid-19.
"Kendalanya mereka enggak mau mungkin karena takut (divaksin). Tapi ada juga warga yang memang antusias untuk vaksin begitu ada undangan vaksin ya pasti langsung sudah datang," kata Sunarto saat ditemui di Balai Desa Banyurejo, Kamis (16/12/2021).
Ia mengaku sebenarnya bersama dengan Pak Dukuh dan kader kesehatan di wilayah terus melakukan pendataan kepada warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19. Bahkan mereka yang belum vaksin juga sudah diberikan undangan untuk mengikuti vaksinasi baik di balai desa atau padukuhan.
Baca Juga:BPBD Sleman Rencanakan Pelebaran Sejumlah Jalur Evakuasi di Lereng Merapi, Ini Lokasinya
Namun masih cukup banyak warga yang tetap tidak memenuhi undangan vaksinasi tersebut. Mungkin hanya separuh dari keseluruhan undangan yang mau datang untuk vaksin.
"Kami dengan Pak Dukuh sebenarnya sudah mendata, sudah memberi undangan tapi warga kelihatannya warga masih takut. Jadi banyak kemarin hampir ada undangan kira-kira 100 orang yang datang hanya separuhnya," ujarnya.
Belum lagi, kata Sunarto, masih banyak juga warga yang kemudian memilih-milih jenis vaksin untuk digunakan. Sehingga memerlukan waktu tersendiri untuk pelaksanaannya.
"Masih ada banyak warga yang memilih-miluh vaksin, biasanya mereka tanya vaksinnya (yang digunakan) apa gitu," ucapnya.
Disebutkan Sunarto, kebanyakan warga cenderung memilih merek vaksin Sinovac yang dianggap tidak memberikan efek samping begitu berat.
Baca Juga:Lurah di Sleman Keberatan 40 Persen Dana Desa Dipakai untuk Bantuan Tunai, Ini Alasannya
"Biasanya mereka memilih Sinovac mungkin karena masyarakat lebih banyak tahu kalau gejala tidak terlalu berat jadi banyak yang mau," sambungnya.
Menyikapi hal itu, pihaknya tetap melakukan pendataan dan sosialisasi terlebih dulu sebelum vaksinasi bagi warga yang memang ternyata menginginkan jenis vaksin tertentu. Walaupun pada akhirmya tak jarang mereka tetap masih takut untuk datang.
"Makanya kami beritahu dulu. Lalu kami data mana yang memang mau sinovac atau bukan. Walaupu masih tetap ada yang takut, seperti pengalaman kami di empat padukuhan itu target 100 persen yang diundang tapi tidak tercapai," terangnya.
Sunarto menilai masih diperlukan sosialisasi dan edukasi yang lebih gencar kepada seluruh masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19. Terkait bagaimana kemudian vaksin Covid-19 memang dibutuhkan dan tidak ada efek yang begitu berarti setelahnya.
"Butuh sosialisasi lebih, kami setiap pertemuan selalu mensosialisasikan dan mengajak warga untuk vaksin, bahwa vaksin ini kebutuhan kita semua dan itu tidak berbahaya untuk tubuh," jelasnya.
Ditambahkan Sunarto, dalam rangka terus melakukan percepatan vaksinasi di wilayahnya program vaksinasi door to door juga mulai akan dilakukan. Terlebih untuk menyasar warga yang sudah berusia lanjut dan tidak memungkinkan keluar rumah.
"Nanti kami sisir lagi yang sekiranya ada yang jompo atau sakit yang masih tersisa akan dilakukan secara door too door. Dengan harapan agar vaksinasi di Banyurejo bisa 100 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyoroti fenomena masyarakat menunda vaksinasi supaya bisa memilih merek vaksin. Menurutnya cara ini menyebabkan percepatan vaksinasi terhambat.
Saat ini ada 11 jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin karena semua merk yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk segera vaksinasi COVID-19 dan melengkapinya demi melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat.
"Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," kata Johnny, dalam siaran pers, dikutip Kamis (9/12/2021).