SuaraJogja.id - Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang merekam tingkah tak biasa dari dua orang warga negara asing (WNA) di kawasan Candi Prambanan. Dua orang bule itu diduga hendak melompat pagar untuk bisa masuk ke area Candi Prambanan.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Suyudi Ahmad di grup Geger Geden Wilayah Klaten. Video berdurasi 2 menit 20 detik itu memperlihatkan usaha sepasang WNA ingin memasuki area Candi Prambanan namun bukan dari pintu masuk yang telah disediakan.
"Iki lur, londo ra nde det (ini, lur. Bule tidak punya uang). Tidak patut untuk dicontoh. Sc group sebelah," tulis Suyudi seperti yang dikutip SuaraJogja.id, Senin (3/1/2022).
Dalam video tersebut terlihat ada seorang WNA perempuan yang masih kesulitan untuk memasuki area Candi Prambanan. Sedangkan teman lelakinya yang juga WNA sudah terlebih dulu bisa menerobos masuk dengan melompat pagar.
Baca Juga:Viral Polisi Kuras Tangki Moge Usai Tilang, Polres Tangsel: Video Lama, untuk Efek Jera
Namun karena melihat si perempuan yang masih kesusahan, bule laki-laki tadi kembali keluar untuk membantunya. Tidak lama kemudian dengan susah payah kedua WNA tersebut akhirnya bisa melompat pagar untuk memasuki area Candi Prambanan.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager PT Taman Wisata Candi Jamaludin Mawardi memang membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/1/2022) kemarin.
"Iya itu, kayaknya hari Minggu kemarin itu kejadiannya," ujar Jamal saat dihubungi awak media, Senin (3/1/2022).
Jamal menjelaskan, dua WNA itu memang memanjat dari pagar yang berada di sebelah selatan Candi Prambanan atau pagar sisi barat, tepatnya di sekitar Jalan Raya Solo-Yogya persis sebelum Gapura Perbatasan Kabupaten Klaten dan Sleman.
Diakui memang aktivitas dua WNA itu sempat tidak diketahui petugas. Pasalnya sepasang bule itu terpantau seperti biasa laiknya orang pada umumnya berjalan di jalur pedestrian.
Baca Juga:Viral, Video Zikri Daulay Sedang Mesra Bareng Wanita, Netizen: Dikira Agamis Ternyata...
"Jadi kan pada saat mereka mau meloncat pagar itu memang posisi masih berada di pinggir jalan. Ya kita tidak sempat terpantau sepenuhnya aktivitas karena ya mereka mungkin ya jalan seperti biasa di pedestrian trotoar itu," ungkapnya.
Aksi kedua bule yang sudah sempat menerobos masuk itu akhirnya diketahui oleh petugas keamanan Candi Prambanan. Petugas yang berjaga merasa curiga sebab kedatangan dua bule tersebut tidak sesuai dengan jalan masuk yang telah ditentukan.
"Di dalam itu petugas sekuriti kita itu agak curiga, loh kok ini ada dua bule masuknya di sisi barat. Terus akhirnya didekati ditanyai dan mereka belum beli tiket," ucapnya.
Mendapati hal tersebut, kedua WNA tersebut langsung diarahkan petugas keamanan untuk membeli tiket terlebih dulu.
"Ya akhirnya kita giring mereka ke arah tiket loket untuk membeli tiket dan mereka bersedia. Dia (bule-bule) juga mengakui lompat dari depan (pagar)," imbuhnya.
Disampaikan Jamal, dua orang WNA tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sedangkan untuk kewarganegaraan dan identitas rinci keduanya masih belum diketahui.
"Kewarganegaraan mana itu baru dicari tahu, begitu ketahuan belum beli tiket itu langsung kita bawa ke wisman (loket) suruh beli tiket. Mereka bersedia ya sudah diperlakukan seperti wisatawan biasa. Hanya masuk e itu aneh-aneh wae," tuturnya.
Kejadian ini, kata Jamal menjadi yang pertama ditemukan di kawasan Candi Prambanan. Ia pun tidak memungkiri ada keterbatasan dalam penjagaan di setiap sudut Taman Wisata Candi Prambanan.
"Kalau 100 persen kita secure ya belum bisa karena petugas kita paling mengoptimalkan patroli ke kawasan. Tapi kan tidak sepanjang jalur itu ada petugas kita, sangat terbatas jumlahnya," jelasnya.
Kendati demikian Jamal memastikan tetap akan kembali mengintensifkan patroli pada setiap titik yang ada di kawasan Candi Prambanan. Termasuk dengan menyisir titik-titik yang memang jarang dijamah wisatawan.
"Ya berarti pengalamannya adalah intens soal patroli ke titik-titik yang selama ini jarang dijamah oleh wisatawan karena wisatawan ya normalnya datang masuk pintu gerbang parkir, ke sana nanti scan PeduliLindungi, cek prokes lalu baru masuk main gate, beli tiket kan seperti itu," pungkasnya.