Banyak yang Sembuh dalam Seminggu, WHO Tetap Sarankan Pasien Covid-19 Karantina 14 Hari

Mahamud menuturkan, Omicron dapat menggeser varian lain dalam hitungan minggu.

Eleonora PEW
Rabu, 05 Januari 2022 | 17:05 WIB
Banyak yang Sembuh dalam Seminggu, WHO Tetap Sarankan Pasien Covid-19 Karantina 14 Hari
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Meskipun mayoritas pasien Covid-19 sembuh hanya dalam waktu 5-7 hari setelah muncul gejala, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyarankan karantina 14 hari. Pernyataan itu diutarakan salah satu pejabat badan PBB tersebut pada Selasa (4/1/2022) saat konferensi pers.

Namun, menurut Abdi Mahamud dari Tim Dukungan Manajemen Insiden COVID-19 WHO, negara-negara harus membuat keputusan tentang lamanya masa karantina berdasarkan kondisi seseorang.

Di negara dengan jumlah infeksi yang rendah, masa karantina yang lebih lama dapat membantu menjaga jumlah kasus serendah mungkin, terangnya.

Akan tetapi, di negara dengan kasus yang sangat rendah, karantina yang lebih singkat mungkin dibenarkan supaya perekonomian negara-negara tetap berjalan, katanya.

Baca Juga:Update 5 Januari: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 404 Kasus, 4.878 Orang Masih Dirawat

Pejabat WHO itu mengatakan kepada awak media bahwa ada kemungkinan untuk terinfeksi flu dan COVID-19. Tetapi, karena keduanya adalah virus berbeda yang menyerang tubuh dengan cara yang berbeda, ada "risiko kecil" keduanya menyatu membentuk virus baru.

Menurut WHO, sampai 29 Desember 2021 sekitar 128 negara melaporkan kasus Omicron. Di Afrika Selatan, yang mengalami lonjakan tajam kasus diikuti oleh penurunan yang relatif cepat dan tingkat rawat inap serta kematian masih rendah.

Akan tetapi, situasi di setiap negara akan berbeda-beda, kata Mahamud.

"Selagi studi terbaru menunjukkan fakta bahwa varian Omicron memengaruhi sistem pernapasan bagian atas daripada paru-paru, yang menjadi kabar baiknya, seseorang yang berisiko tinggi dan tidak divaksin masih berpotensi sakit parah akibat varian tersebut," lanjutnya.

Mahamud menuturkan, Omicron dapat menggeser varian lain dalam hitungan minggu, terutama di daerah yang memiliki sejumlah besar orang rentan - apalagi yang tidak divaksin.

Baca Juga:Masa Karantina WNI dari Luar Negeri Dikurangi Jadi 7-10 Hari

Di Denmark, katanya, perlu dua pekan untuk melipatgandakan kasus varian Alpha, sementara Omicron hanya butuh dua hari.

"Dunia belum pernah menyaksikan penularan virus seperti itu," katanya.

Kelompok Ahli Penasihat Strategi (SAGE) imunisasi WHO akan mengelar pertemuan pada 19 Januari untuk meninjau situasi tersebut.

Topik yang akan dibahas di antaranya yaitu waktu booster, kombinasi vaksin dan komposisi vaksin ke depannya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini