SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta belum menemukan kendala saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah. Sebaran kasus Covid-19 juga belum ditemukan. Pihaknya akan mengevaluasi setelah dua pekan PTM berjalan.
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menjelaskan bahwa seusai arahan Wali Kota Yogyakarta, tanggal 15 Januari evaluasi PTM akan dilaksanakan.
"Tentu ini masuk tahap uji coba dahulu. PTM sudah dimulai tapi tidak 100 persen, nanti kita evaluasi dua pekan lagi," kata Budi ditemui di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022).
Ia melanjutkan, Disdikpora baru menerapkan PTM 67 persen. Hal itu bertujuan untuk melihat apakah sekolah sudah siap ketika PTM diberlakukan 100 persen.
Baca Juga:Semarakkan Awal 2022, Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Program 'Joynuary'
"Artinya kita tidak ingin gegabah, kita siapkan semua hal agar penerapan PTM 100 persen tidak ada penularan di sekolah," ungkap dia.
Dalam upaya evaluasi tersebut, tim dari Disdikpora sudah melakukan monitoring. Seperti kelengkapan fasilitas pencegahan Covid-19, dan juga teknis antar jemput siswa agar tidak terjadi kerumunan.
"Itu yang nantinya kami bahas dalam evaluasi, apakah sekolah benar-benar bisa meminimalisasi kerumunan saat antar jemput," katanya.
Ia mengatakan bahwa jika pihak sekolah bisa melaksanakan teknis PTM tanpa adanya kerumunan, pembelajaran bisa dibuka 100 persen.
"Namun sekali lagi, kami akan melihat kejadian atau perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Jogja. Itu perlu agar tidak ada penyebaran Covid-19 yang meluas," ungkap dia.
Baca Juga:Selama 2021 Astra Motor Yogyakarta Pasarkan Ratusan Ribu Motor, Honda Beat Paling Banyak
Mengingat aktivitas PTM sudah bisa digelar, Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Yogyakarta, Muhammad Iryadi menyampaikan teknis penjemputan siswa sudah diatur dengan memberikan informasi kepada orang tua.
"Jadi ada jeda waktu, kebetulan di utara sekolah ada halaman luas, nantinya orang tua menunggu di sana ketika waktu pulang sekolah. Kami juga melarang siswa untuk berkumpul di kelas ketika jam pelajaran habis," ujar dia.
Selain itu pengetatan prokes juga dilakukan, siswa yang masuk ke sekolah wajib mengenakan masker dan akan dicek suhunya ketika masuk dari gerbang sekolah.
"Kami juga berharap dengan adanya PTM ini siswa lebih nyaman ketika belajar. Tentu dengan prokesnya yang terus kami jaga," kata Iryadi.