Hiatus 15 Tahun Lebih, Dyani Dee Mengajak "Ambyar" di Single Terbaru

Dyani mengaku sempat grogi karena tak lagi bermusik selama satu dekade.

Eleonora PEW
Minggu, 06 Maret 2022 | 15:20 WIB
Hiatus 15 Tahun Lebih, Dyani Dee Mengajak "Ambyar" di Single Terbaru
Penyanyi Dyani Dee dan Louise Mercy Eunice meluncurkan single baru di Yogyakarta, Sabtu (05/03/2022). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Penyanyi Dyani Dee atau akrab disapa Dyani kembali hadir di blantika musik Indonesia. Sempat hiatus selama 15 tahun lebih, penyanyi hip hop yang dulu sempat hits pada 2003 lalu tersebut merilis single baru berjudul "Cintamu Bukan Untukku".

Diproduseri Omah Watu Art, penyanyi jebolan berbagai festival musik bersama band hip hop Slamet Man asal Yogyakarta ini kerjasama dengan komposer Louise Mercy Eunice dan Kelana Halim. Mercy selama ini dikenal banyak bekerjasama dengan Dewa 19, Armand Maulana serta Dewa Bujana hingga Shaggydog.

"Lagu ini kayak pengalaman pribadi, jadi seperti curhat. Lagu ini easy listening banget dan mudah diterima masyarakat," ungkap Dyani di Yogyakarta, Sabtu (05/03/2022).

Dyani mengaku sempat grogi karena tak lagi bermusik selama satu dekade, dengan bantuan Mercy, penyayi perempuan ini akhirnya percaya diri untuk bersolo karir.

Baca Juga:10 Tahun Berkarya, Ini Perjalanan Karier Tulus yang Baru Rilis Album Kelima

Namun berbeda dari genre musik hip hop Jawa yang sering dibawakannya, lagu di lagu barunya bergenre pop melow ini memasukkan unsur etnis. Dia memasukkan alat musik tradisional gamelan untuk memberi nuansa etnis yang bisa membaur dengan lagu ini.

"Chorus terakhir dibuat lebih menggelegar untuk menambahkan klimaks sebelum musiknya padam dan kembali menjadi sepi, sesuai dengan kalimat terakhir dalam liriknya kutahu kau takkan milikku," jelasnya.

Sementara Mercy mengungkapkan lirik lagu tersebut 2020 dari kisah cintanya. Lagu ini menceritakan kisah cinta yang tidak memungkinkan di antara dua sejoli. Karya ini juga merupakan hasil
kontemplasi sang komposer selama masa pandemi.

"Aku ingin lagu ini menjadi anthem sederhana bagi para insan yang pernah mengalami kuldesak, antara untuk tetap mencinta atau berhenti. Tapi tentunya dengan komposisi yang mewakili kisah yang kubawa," ungkapnya.

Mery menambahkan, single ini menjadi sebuah pengingat tidak semua yang pernah masih dan akan ada. Namun sepenuhnya akan tetap tinggal menjadi tempat pulang pagi setiap manusia.

Baca Juga:Eric THE BOYZ Hiatus dari Aktivitas Grup, Ada Apa?

Secara aransemen dan sound design, laqu ini sangat dipengaruhi oleh lirik dan juga progresi chord dasarnya. Rasa yang ingin ditimbulkan adalah keputusasaan, kesedihan dan kesepian.

"Nuansa lagu juga dibuat sepi dan menggaung seakan seseorang berada sendirian di dalam ruangan hampa yang besar," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak