Berdiri Empat Jam, Sempat Dimaki Wisatawan: Cerita Suka Duka "Prajurit" Malioboro

"Tapi saat belum memakai itu memang panas sekali. Nah ketika dipakai malah adem. Saya juga percaya-tidak percaya, tapi itu yang saya rasakan."

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 03 April 2022 | 04:25 WIB
Berdiri Empat Jam, Sempat Dimaki Wisatawan: Cerita Suka Duka "Prajurit" Malioboro
Sejumlah bregada Suryatmajan bertugas di salah satu event di Kota Jogja. - (SuaraJogja.id/HO-Bregada Suryatmajan)

"Itu saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Jadi ada wisatawan perempuan tidak pakai masker. Saya ingatkan malah membentak, dan mengatakan dia tidak sakit setelah itu meninggalkan saya," katanya.

Bregada di Malioboro tidak hanya mengingatkan wisatawan, tetapi juga harus memberikan edukasi terhadap kondisi saat ini, sehingga Widadi mendatangi lagi wisatawan dan berbincang dengan gaya ramahnya untuk memberitahu kondisi sebaran Covid-19 di Jogja.

Butuh waktu untuk memberikan pemahaman wisatawan yang terlanjur bebal dan meremehkan Covid-19. Pada akhirnya wisatawan ini memahami dan menuruti untuk menggunakan masker selama di Malioboro.

"Ya itu salah satu yang saya rasakan, memang pemahaman orang soal Covid-19 ini kan bermacam-macam. Tapi karena kita sudah dibentuk dan memiliki SOP, ya kita memberikan edukasi juga ke wisatawan yang ngeyel ini," terang dia.

Baca Juga:Mengenal Bregada Rakyat, Daya Tarik Wisata Baru Yogyakarta

Mengingatkan dengan cara yang sopan dan ramah ini memberikan dampak berbeda bagi bregada yang biasa bertugas di hari Sabtu dan Minggu itu.

Seorang bregada lainnya yang juga sebagai Panji Parentah, Adi Nur Widiyanto (45) mengingat kejadian saat seorang ODGJ tidak mau memakai masker di Malioboro.

Empat bregada dari 4 kalurahan berfoto bersama. - (SuaraJogja.id/HO-Bregada Suryatmajan)
Empat bregada dari 4 kalurahan berfoto bersama. - (SuaraJogja.id/HO-Bregada Suryatmajan)

Saat itu baik Satpol PP, Jogoboro, Dishub dan perangkat pemerintah lain sudah kerap kali mengingatkan. Namun, ODGJ ini tak mau menaati.

"Nah saat saya mengingatkan dengan cara yang baik dan memang kebetulan kita pakai seragam bregada, ODGJ ini justru nurut. Ya saat itu dia langsung memakai dan kalau diperintah kami langsung siap, mungkin menganggap kami sebagai prajurit Keraton Jogja ya karena seragamnya," kisah Adi.

Selain menjadi pengingat prokes, bregada yang terdiri dari Bregada Suryatmajan, Reksawinanga, Saeko Kapti dan Wirososro dari berbeda kelurahan ini tak jarang menjadi model berswafoto.

Baca Juga:Didukung Kemenparekraf, DIY Luncurkan Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro

Adi mengatakan, biasanya ibu-ibu yang kerap meminta berswafoto bahkan selfie bersama dirinya. Permintaan gaya juga tidak biasa agar foto mereka terasa lebih hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak