RS Utama di Ethiopia Kehabisan Makanan dan Obat: Doakan Kami, Daripada Mati di Sini Biarkan Kami Pulang Mati di Rumah

Lebih dari 90 persen orang Tigray membutuhkan bantuan makanan.

Galih Priatmojo
Jum'at, 22 April 2022 | 14:35 WIB
RS Utama di Ethiopia Kehabisan Makanan dan Obat: Doakan Kami, Daripada Mati di Sini Biarkan Kami Pulang Mati di Rumah
Ranjang-ranjang terlihat dalam keadaan kosong di rumah sakit rujukan Ayder, setelah para pasien dipulangkan karena rumah sakit kehabisan persediaan makanan, di Kota Mekelle, Tigray, Ethiopia, Kamis (21/4/2022). ANTARA/REUTERS/Stringer/tm (REUTERS/STRINGER)

Anak-anak yang dipulangkan kemungkinan akan kehilangan nyawa, katanya.

Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Mitiku Kassa, kepala Komisi Manajemen Risiko Bencana Nasional, tidak menanggapi permintaan komentar.

Konflik meletus pada November 2020 antara pemerintah pusat dan para penguasa Tigray. Sejak militer menarik diri dari Tigray pada Juli setelah berbulan-bulan pertempuran berdarah, hanya sedikit bantuan makanan yang masuk.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 100 truk bantuan dibutuhkan setiap hari. Tapi konvoi harus bergulat untuk lewat, sebagian karena pertempuran dan sebagian karena penundaan birokrasi.

Baca Juga:Terancam Kelaparan Jika Harga Sembako Terus Naik, Ribuan Buruh, Driver Ojol dan Petani Turun ke Jalan

Sejak gencatan senjata pemerintah diumumkan pada 25 Maret, 71 truk telah berhasil masuk, kata Michael Dunford, kepala regional Program Pangan Dunia PBB.

Konvoi ketiga telah diizinkan lewat oleh pemerintah federal dan WFP sedang bernegosiasi dengan otoritas regional untuk menjamin perjalanan yang aman, katanya.

"Sangat penting bahwa konvoi ini bergerak dan mereka bergerak sekarang. Jika tidak, kita ... akan melihat lonjakan kematian terkait kelaparan," katanya kepada Reuters.

Lebih dari 90 persen orang Tigray membutuhkan bantuan makanan. Staf di Ayder belum dibayar sejak Juli dan mereka sendiri bergantung pada rumah sakit untuk mendapatkan makanan.

Perawat Mulu mengatakan anak-anaknya makan sekali sehari.

Baca Juga:Mahasiswa, Driver Ojol dan Petani Sukabumi Kembali Turun ke Jalan: Rakyat Terancam Kelaparan!

Seorang dokter mengatakan bahwa karena makanan habis, dia memulangkan dua pasien kanker yang menunggu operasi; Selasa pekan ini dia mengoperasi pasien ketiga, yang hanya mampu membeli susu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak