"Jadi anak-anak tidak asal jajan," tuturnya.
Menurut dia, bila saat ini ada PKL yang menjajakan makanan ringan untuk anak-anak, sudah dapat dipastikan tidak laku.
Pasalnya, siswa setempat sudah diminta membawa bekal makanan dari rumah. Opsi lainnya, di jam-jam tertentu orang tua datang ke sekolah, mengantarkan makanan bagi anak mereka masing-masing.
"Kami telah memberikan pengertian pula kepada orang tua, bila ada anaknya yang kurang fit, kami sarankan istirahat di rumah. Kalau tidak ada perkembangan yang baik, kami sarankan periksa ke Puskesmas," ucapnya.
Baca Juga:Try Hamdani Bersyukur Bisa Merapat ke PSS Sleman
Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Kepala SMP Negeri 3 Mlati Nurhadiyati.
Nur menegaskan, ketika menjalankan tatap muka terlebih mulai muncul kasus hepatitis akut menyerang anak-anak, sekolah terus meningkatkan penerapan prokes yang diutamakan.
"Datang langsung cuci tangan di tempat disediakan, pakai masker, jaga jarak, tidak boleh sama sekali membuka masker," ungkap dia.
Siswa di sekolahnya juga diminta untuk membawa bekal dari rumah, karena kantin di sekolah masih tutup.
"Sebetulnya sejak dulu anak-anak tidak ada yang jajan di luar, karena makanan sudah dicukupi dengan kantin yang ada. Dan saat ini kantin belum kami buka kembali," ujarnya.
Baca Juga:Todd Rivaldo Ferre Resmi Berseragam PSS Sleman Untuk Liga 1 Musim 2022-2023
Kendati sudah membawa bekal masing-masing, guru di kelas tetap mengingatkan anak-anak untuk tidak bertukar bekal makanan yang dibawa.