Sembilan Domba Positif PMK, Bupati Sleman Imbau Warga Tak Beli Ternak dari Luar Sleman

Lewat hasil penulusuran dari pemilik domba, dua domba yang positif tersebut belum lama ini dibeli dari Kabupaten Bantul

Galih Priatmojo
Sabtu, 21 Mei 2022 | 16:03 WIB
Sembilan Domba Positif PMK, Bupati Sleman Imbau Warga Tak Beli Ternak dari Luar Sleman
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo - (SuaraJogja.id/HO-Humas Protokol Setda Pemkab Sleman)

SuaraJogja.id - Sebanyak sembilan ekor domba milik seorang warga, di kandang kelompok di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kembali mengingatkan masyarakat, untuk tidak membeli ternak dari luar Kabupaten Sleman.

Kustini mengatakan, hasil temuan tersebut telah dikonfirmasi oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates pada tanggal 20 Mei.

"Sebelumnya, DP3 Sleman mengirimkan sampel untuk diujikan akibat adanya laporan satu ekor domba yang menunjukkan gejala sakit," kata dia, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga:Enam Pasar di Sleman Ini Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Alternatif

Ia mengatakan, pada 6 Mei 2022 seekor domba dilaporkan gejala sakit, diare, kurang nafsu makan, ujung bibir bengkak dan merah dan terdapat berkeropeng basah yang ditangani oleh Puskeswan setempat.

Kemudian setelah observasi, diambil sampel swab untuk diuji PCR PMK.

Dari uji sampel swab domba pertama tersebut, pada 18 Mei 2022 BBVet Wates mengonfirmasi positif PMK.

Dua hari kemudian DP3 Sleman bersama dengan BBVet Wates melakukan investigasi lapangan dan pengambilan sampel swab dan serum darah.

Dari 15 sampel yang diujikan di BBVet Wates, hasilnya sembilan domba dinyatakan positif dan enam lainnya negatif.

Baca Juga:Mantan Bek Persis Solo Syaiful Ramadhan Putuskan Kembali Bergabung PSS Sleman

"Lewat hasil penulusuran dari pemilik domba, dua domba yang positif tersebut belum lama ini dibeli dari Kabupaten Bantul dan dijadikan satu kandang dengan 7 domba lainnya," terangnya.

"Dari keterangan pemilik domba tersebut dibeli dari warga di daerah Bantul pada 30 April 2022. Tetapi satu hari sebelumnya domba itu baru datang dari Garut, Jawa Barat. Jadi bisa dikatakan penularan kasus PMK ini akibat ternak dari luar Sleman," imbuhnya.

Pemkab Sleman telah melakukan langkah penanganan terpadu semenjak ditemukan laporan ternak sakit hingga dinyatakan positif, lanjut Kustini.

Langkah tersebut diantaranya dengan memberikan pengobatan suportif berupa vitamin A, D, E, desinfeksi peralatan dan area kandang setiap hari.

Pihaknya juga sudah meminta agar pemilik ternak memerhatikan kebersihan kandang. Karena hal itu juga bisa jadi mula awal penyakit yang kemudian bisa menyerang hewan ternak.

"Dan alhamdulilah, satu ekor domba yang awalnya positif kondisinya sudah baik dan mau makan. Sedangkan delapan ekor lainnya tidak bergejala dan dalam kondisi sehat," sebutnya.

Kustini menyebutkan, populasi ternak di Kabupaten Sleman saat ini mencapai 99.929 yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba dan babi. Dan ada sekitar 820 kelompok ternak mulai dari sapi potong, sapi perah, kambing, domba dan babi yang semuanya diawasi oleh DP3 Sleman.

Melihat kondisi tersebut, Kustini meminta agar peternak maupun masyarakat di Kabupaten Sleman untuk sementara waktu tidak membeli hewan ternak dari luar Sleman.

Selain itu, melakukan disenfeksi rutin di kandang mandiri maupun kelompok untuk mencegah timbulnya penyakit.

"Untuk saat ini memang saya tekankan untuk tidak membeli atau memasukkan ternak dulu dari luar Sleman. Kami juga telah membuat tim monitoring dan pengawasan lalu-lintas ternak untuk pengawasan," tuturnya.

Pemkab juga telah melibatkan unsur-unsur terkait, agar bisa melakukan respon cepat terhadap laporan masyarakat di tiap kapanewon.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini