SuaraJogja.id - Pemprov DIY mendorong percepatan vaksinasi kepada warganya, termasuk masyarakat kelompok rentan salah satunya penyandang disabilitas. Untuk memudahkan, pihaknya memanfaatkan sejumlah aplikasi komunikasi termasuk grup Whatsapp.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta, M. Agus Priyanta mengatakan desa-desa di pelosok Yogyakarta juga diberdayakan untuk mendirikan pos-pos pelayanan vaksinasi bagi warga disabilitas. Dengan demikian, strategi pelayanan vaksinasi bagi warga difabel di Yogyakarta dilakukan melalui lembaga sosial, media sosial, tenaga kesehatan, serta melibatkan masyarakat di perkotaan dan kabupaten.
"Saat vaksinasi masyarakat umum dilakukan, vaksinasi kepada disabilitas juga dilakukan. Pada
saat itu, belum terpilah antara data disabilitas dan non disabilitas. Jadi ketika data itu muncul,
mungkin sudah ada ribuan warga disabilitas yang sudah divaksin," katanya dalam diskusi daring terbatas dengan tema ‘Komunikasi Risiko untuk Mewujudkan Vaksinasi Covid-19 yang Inklusif’ di Hotel Four Point, Makassar, Sulawesi Selatan yang digelar beberapa waktu lalu.
Diskusi terbatas ini bertujuan untuk mengembangkan praktik baik penyelenggaraan vaksinasi,
serta membuka kemudahan akses dan pelayanan yang tepat bagi penyandang disabilitas dan
kelompok lansia melalui peran komunikasi risiko.
Baca Juga:Kelebihan Uang Kertas Baru Tahun Emisi 2022: Sulit Dipalsukan hingga Ramah Disabilitas
Bekerjasama dengan Kemitraan Indonesia-Australia untuk Ketahanan Kesehatan (AISHP) dan Katadata, diskusi itu juga diikuti empat provinsi selain DIY antara lain, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan dan 16 kabupaten/kota lain.
Agus melanjutkan komunikasi dalam penguatan keamanan dan ketahanan kesehatan menjadi peting dalam konteks percepatan vaksinasi di masyarakat.
Tak menutup kemungkinan, vaksinasi ini masih terkendala dan menjadi tantangan di berbagai daerah salah satunya ketika menyentuh kelompok disabilitas.
Meski demikian, Pemprov DIY terus berinovasi agar masyarakatnya mendapat distribusi vaksin secara merata. Pihaknya memulai komunikasi dengan komunitas difabel.
Program yang telah berjalan dua bulan ini, kata Agus telah dibentuk forum sosialisasi bernama Forum Sosialisasi Disabilitas yang terdiri dari 3 kelompok besar dalam grup Whatsapp.
Baca Juga:Dapat Driver Ojol Motor Disabilitas, Warganet Dibuat Mewek dengan Ceritanya
"Tiga kelompok besar tersebut adalah kelompok tuna rungu dan tuna wicara, tuna netra, serta
kelompok di luar tuna rungu dan wicara," katanya.
Sedikitnya pada kampanye vaksinasi pertama sekitar 60 difabel telah terdaftar dalam program tersebut. Digelar oleh Dinkes DIY bekerjsama dengan Dinas Sosial DIY, sejumlah lokasi vaksinasi untuk difabel sudah bisa diakses melalui puskesmas, fasilitas pelayanan vaksinasi hingga ke faskes milik TNI dan Polri.
Dalam diskusi terbatas tersebut dihadiri juga, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman
Sulaiman, Sekretaris Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Junaedi B yang mewakili Kepala
Bappelitbangda.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi, Ketua Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan, Nur Syarif Ramadhan. Sementara selaku narasumber, diisi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar.