SuaraJogja.id - Pencarian masih terus dilakukan terhadap sebelas awak kapal KM Teman Niaga bermuatan semen yang tenggelam di Selat Makassar. Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin mengerahkan KN SAR Laksmana 241 dalam upaya ini.
"KN SAR Laksmana 241 kami kerahkan melakukan proses pencarian dengan penyisiran sejauh 85 NM di sekitar lokasi penemuan korban selamat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu.
Penyisiran oleh Basarnas mengacu kepada SAR MAP Prediction, yaitu aplikasi yang dapat memperkirakan keberadaan atau arah pergerakan si korban dengan memperhitungkan angin serta gelombang.
Diakui Amrad, saat proses pencarian kendalanya gelombang yang lumayan tinggi yaitu sekitar 1,5 sampai 2 meter. Akan tetapi hal itu tidak mengendurkan proses pencarian yang dipimpin Jahrudin selaku nahkoda KN SAR Laksmana 241.
Baca Juga:Kapal Angkut Semen Tenggelam di Selat Makassar
Amrad menjelaskan pula Kapal KM. Teman Niaga adalah kapal tipe Bulk Carrier/curah yang bermuatan semen dengan berpenumpang 15 orang rute berlayar dari Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menuju Waikelo, Nusa Tenggara Timur dan dijadwalkan singgah di Biringkassi, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan untuk bangker.
Basarnas menerima infomasi pada Jumat (26/8) pukul 19.20 WITA dari agen kapal bahwa pada Kamis (25/8) pukul 16.00 WITA ditemukan 4 orang korban KM. Teman Niaga diselamatkan kapal Dharma Fery 3 yang sedang berlayar dari Pare-Pare menuju Batulicin.
Saat ditemukan, empat orang terlihat berada di atas sekoci dengan kondisi terbalik.
Kemudian korban dievakuasi ke atas Kapal Dharma Fery 3 dan dibawa ke Pelabuhan Samudra Batulicin selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Marina Permata Batulicin.
Amrad menyebut berdasarkan informasi dari korban selamat atas nama Muhdi Mufazan bahwa pada Senin (22/8) malam sekitar pukul 22.00 WITA KM. Teman Niaga tenggelam yang diakibatkan cuaca buruk dengan jarak 96 NM heading 123 derajat menuju Biringkassi dengan kecepatan kurang lebih 6 knot. [ANTARA]
Baca Juga:Buruh Bangunan Tewas di Dasar Sumur 20 Meter di Nusa Dua