SuaraJogja.id - Situs resmi milik Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengalami peretasan. Kali ini serangan siber itu dilakukan pada website sekolah vokasi UGM yakni https://otomasi.sv.ugm.ac.id/.
Dari pantauan SuaraJogja.id pada pagi ini, model peretasan yang dilakukan masih sama dengan kasus sebelumnya. Sang hacker memenuhi halaman utama website tersebut dengan sejumlah pesan.
Isinya juga tak jauh berbeda dengan kasus peretasan di website UGM sebelum ini. Masih menyinggung soal pelecehan seksual yang terjadi di dalam kampus.
Memang tidak ada penjelasan lebih jauh terkait dengan pelecehan seksual itu. Apakah memang dilakukan oleh civitas akademika UGM atau di kampus lain. Begini pesan dalam situs tersebut:
Baca Juga:Pelecehan Seksual Terjadi di Kemenkop UKM, Teten Bikin SOP
"KAMI DI SINI JUGA ADALAH SEBAGAI MAHASISWA
DAN KAMI TIDAK MENYEBUTKAN BAHWA ADA MAHASISWA (UGM) YANG MELAKUKAN HAL ITU KARNA KAMI DISINI HANYA BERSUARA DAN MENCOBA MENYALURKAN KESAH KAMI TERHADAP OKNUM YANG MENGHANTUI KAMI DALAM BELAJAR | BANYAK AKSI PELECEHAN YANG TERJADI NAMUN PIHAK KAMPUS SEOLAH ENGGAN MENUNTASKAN PERMASALAHAN ITU DENGAN ALASAN NAMA BAIK KAMPUS !
LANTAS APAKAH SEMUA INI AKAN DI BIARKAN
BEGITU SAJA ??
KAMI BERHARAP KEPADA SELURUH JAJARAN YANG ADA DI INDONESIA, TOLONG BERI RASA AMAN KEPADA REKAN - REKAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGEMBAN PENDIDIKANNYA | INGATT.. MEREKA SEMUA MEMPUNYAI ORANG TUA YANG MENUNGGU KEBERHASILAN ANAKNYA
<[SALAM MAHASISWA]>," demikian narasi yang tertuang dalam situs tersebut seperti yang dilihat SuaraJogja.id, Rabu (26/10/2022).
Dalam situs itu juga disematkan sebuah lagu 'Buruh Tani' yang berdurasi 3.21 menit. Hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan resmi dari pihak UGM terkait peretasan kali ini.
Sebelumnya pada Senin (24/10/2022) kemarin beberapa situs resmi dari sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta diretas. Serangan siber itu diduga dilakukan oleh kelompok yang menamai dirinya Bangsin [SENPAIXCREW & TEAM].
Berdasarkan penelusuran SuaraJogja.id sejumlah situs itu di antaranya milik Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma (USD), hingga Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Untuk peretasan situs resmi milik UGM sendiri kala itu terpantau dilakukan pada beberapa website. Mulai dari Museum UGM, Fakultas Ilmu Budaya, Departemen Arkeologi dan lainnya.