SuaraJogja.id - PT Jasamarga Jogja Bawen (PT JJB) telah memasang erection girder perdana mereka, untuk bangunan tol Jogja-Bawen di wilayah Seksi 1, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.
Pekerjaan erection girder dilakukan pada 23 Mei 2023, mengambil titik di STA 68+825 (Jembatan Selokan Mataram), Kalurahan Banyurejo.
Direktur Utama PT JJB, A.J Dwi Winarsa, mengungkap bahwa erection girder milik PT JJB terdapat 20 gelagar yang dibagi menjadi dua dengan dimensi yang berbeda.
"Sebanyak 10 gelagar panjang bentang 40,8 m dengan berat 88 ton dan 10 gelagar panjang bentang 30,8 m dengan berat 58 ton," jelas dia.
Pekerjaan erection girder ini menggunakan dua unit crawler crane cap 250 ton (Crane Erection) dan satu unit crawler crane cap 120 Ton (Crane Loading).
"Proses pengangkatan hingga pemasangan membutuhkan waktu sekitar ± 45 menit, untuk setiap bentang girder. Penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan selesai dalam waktu lima hari terhitung sejak 23–27 Mei 2023," ujarnya.
Kegiatan erection girder perdana ini sudah disiapkan dengan baik, lanjut Dwi. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. Proses rrection girder memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan, meliputi kualitas, waktu, biaya, metode dan risiko.
Penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga merupakan hal yang dipenuhi oleh Penyedia Jasa seperti pemeriksanaan kondisi alat dan sarana penunjang lainnya, kesehatan untuk petugas dan operator alat berat juga harus dipastikan berada dalam kondisi baik.
"Kami selalu berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga proses erection girder ini tidak menggangu aktivitas masyarakat sekitar. Pekerjaan jembatan ini juga dibuat agar tidak menggangu aliran Kali Mataram," lanjutnya.
Baca Juga:Konstruksi Jalan Tol Jogja- Bawen Seksi I Capai 31,30 Persen
Kesuksesan pelaksanaan erection girder perdana ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap penyelesaian konstruksi Jalan Tol Jogja-Bawen.
Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Jogja atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
"Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni