SuaraJogja.id - Indonesian Development Foundation (IDF) menggelar acara simposium internasional tentang pengurangan dampak (harm reduction) tembakau dengan lokakarya penelitian ekonomi tembakau. Sejumlah peneliti dari berbagai negara dihadirkan langsung untuk membahas persoalan rokok dan tembakau secara luas.
Salah satu isu yang menjadi pembahasan adalah tentang meningkatnya jumlah perokok aktif. Hal itu yang kemudian berdampak pula pada biaya kesehatan akibat efek penggunaan rokok.
Beberapa study terkait strategi pengurangan resiko kesehatan bagi perokok aktif bermunculan. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan studi-studi tersebut adalah penggunaan produk-produk rendah resiko seperti rokok elektronik, heated tobacco products (HTP), Nicotine Patch, dan sebagainya.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk tersebut dengan kadar zat berbahaya yang rendah didalamnya, seperti TAR. Lalu didukung dengan system kuota pembelian dapat menurunkan biaya kesehatan bagi perokok aktif.
Baca Juga:Kasus Begal Payudara Terjadi Lagi di Sleman, Pelaku Berhasil Kabur
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan aturan atau regulasi tentang produk baru itu diperlukan untuk memastikan bahwa produk tersebut aman. Termasuk rokok elektronik yang disebut dapat membantu perokok dewasa untuk berhenti dan sekaligus mendukung pengurangan dampak buruk.
"Jadi saya melakukan banyak penelitian dan mencari cara untuk mendorong perokok agar beralih ke produk pengurangan dampak buruk yang jauh lebih baik bagi mereka daripada tembakau," kata Profesor Donald Kenkel dari Cornell University USA ditemui disela acara di Hotel Novotel Malioboro, Senin (18/9/2023).
"Menurut kami hal ini menawarkan potensi yang besar sehingga apa yang harus dilakukan oleh kebijakan publik adalah mempertimbangkan semua trade-off antara mengenakan pajak pada produk baru seperti rokok elektronik," sambungnya.
Donald memberi contoh salah satunya Inggris yang sudah menerapkan sistem ini. Di sana telah dijalankan uji klinis yang menunjukkan bahwa rokok elektronik adalah salah satu cara paling efektif untuk membantu perokok aktif berhenti.
Bahkan, layanan kesehatan nasional Inggris sudah merekomendasikan rokok elektronik sebagai cara untuk berhenti merokok. Mereka bahkan mengadakan penjualan rokok elektronik di rumah sakit.
Baca Juga:Korban Kecelakaan di Sleman Viral Jadi Perbincangan, Netizen: Terjatuh dengan Elegan
Di Indonesia sendiri, Donald menilai ada potensi untuk peralihan rokok itu. Mengingat perokok aktif di Indonesia juga masih relatif tinggi terutama di kalangan laki-laki.
- 1
- 2