Diduga Kesal Terkait Proses Pemilihan Pamong Kalurahan, Oknum Anggota TNI Pukul Lurah di Gunungkidul

"Ada tuduhan lurah mengintervensi seleksi perangkat [kalurahan]," terangnya.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 17:45 WIB
Diduga Kesal Terkait Proses Pemilihan Pamong Kalurahan, Oknum Anggota TNI Pukul Lurah di Gunungkidul
Lurah Pampang Syaeful Khohar saat ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (27/10/2023). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

SuaraJogja.id - Seorang oknum anggota TNI yang bertugas di Kodim 073/Wonosari, A main tangan terhadap Lurah Pampang Kapanewon Paliyan Gunungkidul, Syaeful Khohar. Aksi main tangan tersebut diduga buntut dari seleksi pamong kalurahan setempat di mana istri oknum TNI ini tidak lolos.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan beberapa waktu yang lalu, Kalurahan Pampang melakukan seleksi pamong kalurahan salah satunya untuk menduduki jabatan dukuh. Di mana terdapat delapan calon yang mendaftar mengikuti proses seleksi tersebut.

Seleksi sendiri dilakukan melalui beberapa tahapan, dan di salah satu tahap, istri oknum anggota TNI tersebut hanya mendapat nilai 0,5. Istri oknum anggota TNI tersebut hanya menduduki urutan keenam sehingga otomatis tidak lolos.

Hal ini lantas membuat oknum TNI tersebut protes dengan mendatangi kediaman lurah. Kamis (26/10/2023) dini hari sekira pukul 03.00 WIB oknum tersebut datang ke tempat tinggal Lurah Pampang.

Baca Juga:Tindak Tegas, Oknum Anggota TNI AL yang Aniaya Kapten Kapal di Manado Akhirnya Resmi Ditahan

Di kediaman lurah, oknum anggota TNI tersebut melancarkan protes. Diduga karena tersulut emosi, tangan dari oknum anggota TNI tersebut melayang ke kepala lurah. Akibatnya kepala dari Lurah Pampang terbentur tembok.

Ketika dikonfirmasi di kediamannya, Syaeful membenarkan peristiwa tersebut. Peristiwa itu terjadi, Kamis (26/10/2023) dini hari antara pukul 02.30-03.00 WIB.

"Waktu itu kami tengah tertidur," terang dia, Jumat (27/10/2023).

Dia menceritakan, oknum TNI, A saat datang ke rumah korban, dalam emosi yang tak terkontrol, marah dan berteriak-teriak. Sehingga membuat seluruh anggota keluarga yang lain terbangun.

Korban kemudian menemui oknum tersebut namun justru ditempeleng di bagian muka. Karena posisi korban berdekatan dengan tembok, kepala bagian belakang korban terbentur.

Baca Juga:Sebelum Rumahnya Digeruduk Oknum Anggota TNI, Nindy Ayunda Sempat Diadang Preman di Palembang

"Istri dan ibuk langsung panik dan meminta pertolongan warga sekitar," terang dia.

Kegaduhan di rumah tersebut memicu datangnya warga sekitar. Warga lantas berusaha melerai. Karena situasi ricuh lurah kemudian mendatangi Mapolres Gunungkidul yang diikuti oknum aparat tersebut.

Korban juga sempat meminta pemeriksaan kesehatan ke RSUD Wonosari. Sebab, usai ditempeleng ia merasakan panas di bagian hidung dan pening di bagian kepala.

"Memang mukulnya hanya sekali, kemudian terjadi saling dorong," tutur Syaeful.

Dia menduga pelaku marah karena istrinya gagal dalam seleksi pamong di kalurahan Pampang. A menuding proses seleksi perangkat kalurahan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Ada tuduhan lurah mengintervensi seleksi perangkat," terangnya.

Dia menepis jika dirinya melakukan karena tidak ada keterlibatan lurah dalam proses pemilihan pamong Kalurahan Pampang. Tahapan seleksi dilakukan panitia sesuai regulasi.

Dia menambahkan, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo telah merespon hal tersebut. Dandim bersama jajarannya sudah melakukan mediasi kedua belah pihak.

"Dandim sudah menemui kami bersama Panewu dan meminta maaf serta menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan," tambahnya.

Kedua belah pihak sepakat dan berharap tindakan serupa tidak terulang. Pihaknya juga berharap, oknum aparat diproses sesuai aturan yang berlaku di kesatuannya.

"Supaya jadi pembelajaran agar kita semua," tukas Syaeful.

Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan tambahan.

Sebelumnya ia pernah menjawab dan memastikan bahwa persoalan sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Saat hendak ditemui, pihaknya menjawab sedang ada kegiatan di Kota Jogja.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak